Minggu, 04 Mei 2014 03:48 wib | Wahyu Sikumbang - Sindo TV
BUKITTINGGI – Ratusan warga di Kota Bukittinggi, Sumatera barat, nyaris melakukan aksi anarkis, saat menggrebek kos-kosan yang dijadikan tempat mesum. Warga resah dengan keberadaan kos-kosan yang rata-rata dihuni para wanita tuna susila (WTS). Selain itu kos-kosan putri tersebut juga kerap dikunjungi pria hidung belang.
Selain itu kos-kosan tersebut juga diduga kerap dijadikan tempat mabuk-mabukan. Ironisnya kos-kosan tersebut berada di belakang rumah kelahiran Bung Hatta, atau tepatnya di Kelurahan Ipuah, Kecamatan Mandiangin, Koto selayan, Kota Bukittinggi.
Ketua RW bersama puluhan pemuda dan warga setempat, sudah tiga kali memergoki indekos khusus putri ini jadi tempat mesum.
Saat penggrebekan Sabtu (3/5/2014) malam, warga nyaris menangkap basah pasangan mesum dari salah satu kamar. Namun seorang tamu pria diduga hidung belang, berhasil kabur sebelum massa mengepung lokasi.
Ketua RW tiga ipuah, Sofyan mengatakan penggrebekan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam satu tahun terakhir.
Setiap digrebek, pemilik rumah selalu melanggar perjanjian, agar penguni indekos tidak menerima tamu laki-laki, serta tidak menyediakan tempat mabuk-mabukan, dan menjual minuman keras.
Misra pemilik indekos mengaku menyewakan tiga belas kamar kos, dengan harga Rp 300.000 hingga Rp500.000 perbulan. Menurut Misra, selain mengizinkan tamu laki-laki masuk ke dalam kamar, dia juga menawarkan penghuni indekos yang rata-rata adalah wanita pemandu karoke, dan pekerja toko swalayan, ke tamu-tamu di tempat hiburan malam di kota ini.
Sementara menurut warga, Andi praktik mesum tidak saja dilakukan malam hari, tapi juga di siang hari bolong.
“Kemarin itu waktu siang hari malah ada kondom yang dilempar keluar dari jendela salah satu kamar, ini kalau dilihat anak-anak bahaya, kami pun keluarga bisa bertengkar suami istri,” ucapnya. (Wahyu Sikumbang/Sindo TV/ydh)
Sumber
2 komentar:
Penyakit masyarakat harus dibersihkan...jangan biarkan ada orang dan kelompokmtertentu merusak kampuang kito! Cuma posting web Bukittinggi jan meluĺu isinyo tentang hal busuak dan buruak sajo..harus proporsional dg hal yg baik dan positif jan sakik bana hati jo mato ambo mambaco dari rantau :)
Kalo itu tempat mesum, kenapa warga sulit mengusir penghuninya? Jika memang ada PSK, dan bisa dibuktikan, ya bisa diusir kok. Berita juga tak jelas mendudukan masalahnya yang sebenarnya. Terlalu banyak kata "nyaris".
Posting Komentar