Bagi anda yang berasal dari luar daerah Sumatera Barat, mungkin sebagian besar masih tidak tahu dan bertanya-tanya, siapakah Syekh Burhanuddin itu. Kalau begitu, kita akan membahas tentang makam Syekh Burhanuddin yang telah menjadi tempat objek wisata religius ini.
Lokasi dan Transportasi
Lokasi dari areal Makam Syekh Burhanuddin ini, tidak sulit untuk di temukan. Anda bisa menemukan makam ulama besara Minangkabau ini di Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia. Atau, kurang lebih sekitar 12 kilometer dari pusat kota Pariaman.
Tempatnya ada di dekat jalan raya, jadi jika anda masih saja kebingungan mencarinya, anda bisa bertanya penduduk setempat atau yang kebetulan ada dijalan, mereka pasti akan menunjukkan jalannya dengan ramah kepada anda.
Nah, untuk bisa sampai ke Lokasi Makam ulama besar daerah Minangkabau yang satu ini pun tidak terlalu sulit, karena ada banyak angkutan umum dalam kota yang siap untuk mengantarkan anda kemanapun tujuan anda pergi, Contohnya saja seperti angkot, taksi, bentor, dan juga bendi.
Anda juga bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor, namun untuk bisa membawa kendaraan anda masuk ke dalam kawasan Makam Syekh Burhanuddin ini, anda harus membayar tiket untuk semua jenis kendaraan sekitar Rp 2.000*) per kendaraan. Lumayan bukan, daripada kendaraan anda harus ditinggal diluar dan tidak aman.
Dikarenakan jarak antara ibukota Sumatera Barat, yaitu kota Padang dengan kota Pariaman kurang lebih sekitar 65 kilometer, maka mau tidak mau anda akan menempuh perjalanan selama kurang lebih hingga 1,5 jam perjalanan.
Akan tetapi, kalau anda berangkat dari Padang dengan menggunakan alat transportasi berupa kereta api, mungkin waktu yang anda tempuh akan lebih singkat lagi, hingga sekitar 1 jam perjalanan.
Namun ya anda sendiri pasti tahulah, bagaimana fasilitas yang di berikan kereta api, anda harus merogoh kocek yang lebih mahal untuk bisa mendapatkan fasilitas yang nyaman.
Wisata
Syekh Burhanuddin adalah salah satu ulama yang berjasa menyebarkan agama Islam di Minangkabau ini pada abad ke – 17. Dan beliau ini adalah seorang ulama yang awalnya saat dia masih kecil adalah keturunan agama buddha, karena memang jaman dulu indonesia belum terlalu mengenal agama Islam.
Namun, lambat laun setelah mengetahui ajaran Islam, beliau mulai tertarik, dan akhirnya menjadi murid salah satu ulama besar di Minangkabau ini juga. Maka di sepanjang sisa hidupnya beliau mengabdikan diri untuk menyebarkan agama Islam.
Pertama kali, beliau mengajar di desa Batu Hampar selama 10 tahun, lalu setelah itu beliau pindah ke perkumpulan yang di dekat imam bonjol untuk mengajar selama kurang lebih 5 tahun.
Lalu, beliau mulai menyebarkan dakwahnya dan sekaligus mengajar di kecamatan Ulakan di Pariaman ini dalam kurun waktu 15 tahun. Dan terakhir, beliau pindah ke kuntu, yang berada di kabupaten Kampar kiri selama 20 tahun.
Namun ketika beliau wafat pada tanggal 10 syafar pada 610 Hijriah, beliau dimakamkan di kecamatan Ulakan yang berada di Pariaman.
Meski sudah meninggal, beliau yang terkenal memliki ilmu spiritual ini masih tetap di hargai dan di hormati oleh banyak orang, kalau tidak percaya, anda bisa datang berkunjung ke makamnya, dan anda pasti akan heran melihat makam beliau yang selalu ramai di kunjungi para wisatawan yang hendak berziarah.
Bangunan yang berada di lahan seluas satu hektar ini memiliki ciri seperti arsitektur khas masjid Minangkabau yang bercampur dengan arsitektur khas jepang seperti pada abad ke – 16. Anda bisa melihat sendiri atapnya yang memiliki hiasan gonjong yang kalau di lihat-lihat memang agak mendominasi bagian atap dari bangunan ini.
Di sepanjang dinding ruang makam di beri jeruji besi yang di cat dengan warna keemasan dengan jarak kurang lebih setengah meter dari makam. Bangunan yang di buat untuk memberi kenyamanan para peziarah ini juga tidak terlalu besar, hanya mampu menampung kurang lebih hingga 20 orang.
Di tempat ini, anda juga bisa membeli berbagai jenis jajanan pasar khas Pariaman, ada begitu banyak penjual yang bertengger di luar pintu gerbang, selain makanan anda juga bisa melihat-lihat giok yang di juga di jajakan salah satu penjual disana, ada juga yang menjual buku-buku tentang Islam, bahkan Al-Quran. Jadi, selain berziarah, anda juga bisa sekalian berbelanja di sekitar sana.
Tips
1. Pakailah pakaian yang sopan dan menutup aurat anda jika berkunjung ke makam ini, jangan memakai pakaian ketat, karena jika anda memakai pakaian yang kurang pantas, maka tidak akan di ijinkan masuk ke pekarangan situs Makam Syekh Burhanuddin ini.
2. Jangan lupa untuk memberi sumbangan kepada pengurus makam ini, karena mereka hanya hidup dari uang sumbangan masyarakat. Mereka tidak dapat honor meski bertahun-tahun menjaga makam. Ya, hitung-hitung sekalian anda beramal.
3. Ada baiknya jika anda menjaga tiap kata yang anda ucapankan karena komplek makam ulama besar Minangkabau, yaitu Syekh Burhanuddin ini termasuk makam yang keramat, dan juga jangan berbicara atau tertawa terlalu keras, hormatilah setiap wisatawan yang datang berkunjung atau ingin berziarah.
4. setelah anda berziarah dan melihat-lihat ke area sekitar makam, ada baiknya jika anda mencicipi jajanan khas daerah Padang Pariaman yang di jajakan dipinggiran gerbang masuk komplek makam Syekh Burhanuddin ini.Bagaimana? Apakah anda ingin mencoba datang berkunjung ke makam ulama besar Minang yang katanya tidak pernah sepi ini? Anda juga bisa bertanya soal apa saja yang menyangkut Syekh Burhanuddin untuk lebih lengkapnya di sang penjaga makam.
Kota Pariaman memiliki keanekaragaman tempat wisatanya bukan. Masih banyak lagi tempat menarik yang bisa anda kunjungi. Jadi tunggu apalagi, jangan sungkan-sungkan untuk berlibur bersama keluarga anda di kota Pariaman ini. Selamat Berlibur!
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar