Rabu, Desember 17

Perjuangkan "Daerah Istimewa Minangkabau"


Kutipan beritan nasional beberapa bulan yang lalu ; “Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Desa yang diajukan oleh pemerintah ke DPR RI ditolak oleh Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat".

Penolakan itu terungkap saat Rapat Dengar Pendapat LKAAM dengan Panitia Khusus (Pansus) RUU tentang Desa yang berlangsung di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (4/7/2012), yang dipimpin Ahmad Muqowam dan dihadiri juga Oleh Hermanto anggota DPR RI asal Sumbar.

“LKAAM Sumatera Barat menolak RUU tentang Desa karena sejumlah substansi dalam RUU itu berpotensi melemahkan eksistensi Nagari di Sumbar sebagai satu-kesatuan adat, budaya dan sosial, ekonomi, dll” kata Ketua LKAAM, M Sayuti Dt Rajo Panghulu.

Sebelum RUU ini dibawa ke DPR RI, menurut M Sayuti Dt Rajo Panghulu, LKAAM Sumbar juga sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat melalui kementrian dalam negri untuk mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.

Lebih lanjut, pemangku adat di Minangkabau ini menjelaskan bahwa ada beberapa poin dalam RUU Desa yang musti dibenahi dan diganti untuk menjaga kebhinekaan dan kepancasilaan bangsa dan negara ini. Kalau RUU itu disahkan DPR RI tanpa memberikan tempat khusus bagi Nagari di Sumbar, LKAAM berpandangan DPR tidak lagi menjaga eksistensi kebhinekaan dan kepancasilaan.

“Kami meminta Nagari di Minangkabau diberikan keistimewaan. Minimal diberikan pengakuan keistimewaan, dan tidak diutak-atik atau dipaksa-paksa untuk menjalankan Nagari tapi dengan roh non-Minangkabau,” tegas M Sayuti Dt Rajo Panghulu.

Tulisan berita diatas diambil dari media online JPPN.com. Penulis selaku masyarakat minangkabau, sangat mendukung adanya perjuangan keistimewaan nagari yang dilakukan oleh LKAAM Sumatra Barat, terutama berkaitan dengan poin-poin isu pembahasan Undang-undang tentang Desa tersebut, selaku masyarakat minangkabau, suatu keharusan kita melakukan perjuangan untuk menuntut adanya keistimewaan di ranah minang ini. Bahkan lebih dari itu, secara idealis penulis mengusulkan adanya perjuangan keistimewaan minangkabau tesebut secara totalitas, maksud dengan skala yang lebih besar yaitu, menjadikan Propinsi Sumatra Barat daerah istimewa Minangkabau (Propinsi Istimewa Minangkabau).

Tuntuan Propinsi Sumatara Barat menjadi daerah istimewa bukan tanpa alasan, atau hanya sekedar sarana diskusi dan wacana pemikiran belaka, Tapi menuntut keistimewaan minangkabau ini dengan dua alasan yang mendasar, yang menyebabkan perjungan itu muncul.

Yaitu, pertama minangkabau merupakan daerah yang sudah memiliki tatatan/sistem kehidupan sosial saling sinergis antar elemen didalamnya, baik budaya, sosial masyarakat, ekonomi, banagari/pemerintahan, seni budaya, hukum adat yang beralaku, pendidikan,dll sejak dulunya (sebelum NKRI ada). Kesemuanya itu dibingkai dan dipayungi oleh nilai-nilai filosofi “adat basandi syarak, sayarak basandi kitabullah”, secara utuh.

Kedua, minangkabau dalam perjalanan sejarah berbangsa dan benegara memiliki peran sangat penting dalam mendirikan Republik Indonesia ini, banyak tokoh-tokoh minangkabau yang telah berinvestasi memperjuangan republik ini dengan harta dan nyawa, itu bisa kita temukan dalam catatan sejarah dengan pernah berdirinya pusat pemerintahaan di Bukittingi, yang dikenal dengan PDRI.

Apabila disimpulkan, minangkabau lebih hebat dari daerah-daerah lain yang sekarang ini mendapat status daerah istimewa di nagara ini seperti, NAD, Yogyakarta, Papua. Maka dengan dua alasan mendasar diatas sangatlah wajar minangkabau diperjuangkan menjadi daerah istimewa.

Di samping itu, masyarakat minangkabau perlu termotivasi dari hasil keputusan MK tentang keistimewaan Papua, ini bisa dibandingkan dengan alasan MK tersebut memutuskan suatu daerah menjadi daerah istimewa, dapat dilihat dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tesebut dalam perkara uji materi Undang-Undang Otonomi Khusus Papua. Kesimpulan ini terlihat di dalam pertimbangan hukum MK halaman 38 putusan bernomor 81/PUU-VIII/2010.

Dalam putusan MK tersebut menjelaskan, sangatlah bisa suatu daerah menjadikan daerah yang menginginkan daerahnya istimewa, seperti dalam pasal 18 B Ayat (1) UUD 1945 menyatakan, ”Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat Khusus atau bersifat Istimewa yang diatur dengan Undang-Undang”. Dalam pasal tersebut menurut Mahkamah Konstitusi (MK), pengakuan adanya keragaman itu mencakup sistem pemerintahan serta hak dan kewenangan yang melekat di dalamnya, adat istiadat, serta budaya daerah yang dijamin dan dihormati melalui penetapan UU.

Menurut MK tersebut, pengakuan itu termasuk pengakuan atas hak asal usul yang melekat pada daerah yang bersangkutan berdasarkan kenyataan sejarah dan latar belakang daerah tersebut. ”Artinya, menurut Mahkamah,Konstitusi jika dapat dibuktikan dari asal usul dan kenyataan sejarah, daerah tersebut memiliki sistem pemerintahan sendiri yang tetap hidup dan ajek, tetap diakui dan dihormati yang dikukuhkan dan ditetapkan dengan undang-undang (UU),” demikian terungkap dalam putusan MK tersebut.

Melihat dari penjelasan diatas Sumatera Barat, sangatlah pantas dan bisa diperjuangkan menjadi daerah istimewa. Sekarang tinggal bagai mana masyarakat minangkabau memulai perjuangan tersebut, kita sangat mendukung perjuangan yang telah dilakukan oleh pengurus LKAAM Sumatra Barat untuk menuntut pengakuan keistimewaan nagari, tapi sebagai sumbangan pemikiran seperti diuraikan diatas kepada pembaca, penulis sangat mendorong agar perjuangan itu diperbesar menjadi perjuangan meminta keistimewaan khusus untuk minangkabau/Sumatra Barat. dalam filosofi Minangkabau, “kito bakesui dilapiak nan salai” artinya yang awal LKAAM memperjuangkan keistimewaan nagari, sekarang dan kedepan memperjuangan keistimewaan Propinsi Sumatra Barat menjadi Daerah Istimewa Minangkabau.

Perjuangan menjadikan minangkabau sebagai daerah istimewa bukanlah hal yang mudah, tapi butuh perjuangan yang berat, serta butuh dukungan dari seluruh elemen masyarakat Sumbar, baik dikampung (ninik mamak, ali ulama, cadiak pandai, bundo kanduang), maupun dirantau, semuanya harus “saayun, salangkah”, sesuai filosofi minangkabau juo, “kito harus sacio bak ayam, sadanciang babasi, kalurah samo manurun, kabuki samo mandaki”, untuk mendukung keistimewan minangkabau, Apabila keistimewan itu dapat kita raih maka diyakini akan tegaklah “adat basandi syarak, sayarak basandi kita bullah diminang, seperti NAD yang sudah merealisasikan dan menikmati situai tersebut.
SUMBER 

Baca Juga:
►  Daerah Istimewa Minangkabau
►  Mewujudkan Daerah Istimewa Minangkabau

Minggu, Desember 7

Kawasan Wisata Mandeh Dipersiapkan Menjadi ‘Raja Ampat’ Ranah Minang

Sumatera Barat memiliki segalanya untuk menarik pelancong berkunjung dan berlama-lama untuk tinggal. Di pedalaman, negeri di tengah Pulau Sumatera ini memiliki banyak danau, gunung-gunung yang diantaranya aktif, dataran tinggi yang menawarkan view yang indah, dan budaya yang eksotis. Dan di pesisir Sumbar memiliki pantai putih yang panjang, dan di perairannya, hadir pulau-pulau yang masih perawan.

Mengacu hal demikian, semestinya Sumbar menjadi destinasi andalan Indonesia. Tapi kenyataannya, potensi alam yang begitu elok dan indah bukan jaminan untuk manarik banyak pelancong. Jumlah wisatawan mancanegara ke Sumbar hanya sekitar 50 ribu orang pertahun.

Banyak praktisi pariwisata melihat, pelayanan wisatawan dan promosi yang kurang, menjadi salah satu penyebab utama rendahnya arus wisatawan ke Sumbar. Dengan wilayah yang dekat dengan Malaysia dan Singapura (1 jam penerbangan), Sumbar sebenarnya difokuskan untuk mengambil 5% wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Malaysia dan Singapura dengan mengingat waktu penerbangan dari Kuala Lumpur dan Singapura ke Padang hanya 1 Jam.

Dengan data dua negara ini tiap tahun dikunjungi total Wisman 40 juta, maka tidak kurang 2 juta Wisman berkunjung ke Sumbar. Jika 2 Juta Wisman itu membelanjakan uang masing-masing Rp2 juta saja, maka uang akan masuk ke Sumbar 4 Triliun tiap tahun.

Jika membandingkan keindahan alam di darat dan dilaut antara Indonesia dan dua negara tetangga tadi angka 50 ribu memang amat sangat kecil.

Diantara sekian potensi destinasi yang menggiurkan tapi belum tergarap secara serius adalah Kawasan Mandeh.

Kawasan Mandeh (Mandeh resort) adalah sebuah kawasan kepulauan yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan, Kawasan itu berbatasan langsung dengan Kota Padang yang jaraknya sekitar 56 kilometer dari Ibu Provinsi Sumatera Barat tersebut. Waktu tempuh sekitar 70 menit dengan menaiki mobil. Luas kawasannya 18.000 hektar.

Lokasi itu disebut sebagai Kawasan Wisata Mandeh karena salah satu kampung yang ada dikawasan itu bernama Kampung Mandeh, Kawasan Mandeh merupakan perpaduan perbukitan yang alami dengan keindahan teluk yang dihiasi dengan gugusan pulau-pulau kecil yang terletak di bagian tengah Teluk Carocok Tarusan.

Teluk itu cukup landai dan tidak berombak karena disekitarnya terdapat beberapa pulau kecil di antaranya, Pulau Traju, Pulau Setan Kecil, Sironjong besar dan kecil dan Pulau Cubadak.

Kawasan Mandeh sangat cantik bila dilihat dari ketinggian terutama dari atas udara. Gugusan pulaunya membentuk laguna-laguna yang memancarkan air biru dan kehijauan. Kesadaran atas Kawasan Mandeh yang begitu mempesona, maka beberapa orang merasa penting untuk mempromosikan Kawasan Mandeh dengan mengadakan kegiatan Mandeh Joy Sailing 2014.

Acara ini berlangsung Hari Minggu (12/10/2014), yang dimulai dari Pelabuhan Muaro Padang, Kota Padang Menuju Kawasan Mandeh dengan Menggunakan Kapal Pesiar. Kegiatan ini dipusatkan di Kawasan Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan.

Kegiatannya akan melibatkan Tokoh-tokoh Nasional, Aparat Pemerintah, LSM, Dunia Usaha, Pimpinan BUMN, Media Cetak/Elektronik, Pelajar/Mahasiswa dan Masyarakat.

Penggagas acara Mandeh Joy Sailing 2014, Andrinof A. Chaniago mengatakan Mandeh Joy Sailing bermula dari seringnya dilihat dari udara dan sudah beberapa kali berkunjung langsung, sehingga menjadi beban pikiran untuk bagaimana Mandeh seperti halnya Raja Ampat di Papua.

“Saya ambil inisiatif dan sounding ke beberapa orang untuk mengadakan aksi inspiratif, AYO BERLAYAR KE MANDEH. Alhamdulillah, banyak yang siap terjun dengan tenaga. Lalu, satu demi satu bergabung mendukung,” ujarnya.

Awalnya direncanakan cuma pakai kapal dengan muatan 20 penumpang. Isinya penggemar ekowisata pesisir, penggemar fotografi dan beberapa rekan wartawan. Tapi kemudian berkembang menjadi acara besar. Jadi berubah dengan rencana berlayar membawa 80 orang-orang terkemuka dari Jakarta dan Sumbar.”

Kegiatan Mandeh Joy Sailing 2014 bertujuan Menggugah dan menginspirasi semua stakeholders, mulai masyarakat bawah di Kawasan Mandeh, Pemkab Pessel, Pemko Padang, Pemprov Sumbar, Pelaku usaha terkait pariwisata, pelestari seni-budaya, dan lainnya untuk memanfaatkan keelokan Mandeh untuk kesejahteraan bersama.

Dengan kegiatan Mandeh Joy Sailing 2014 diharapkan, Mempromosikan potensi pariwisata Kawasan Mandeh pada khususnya dan Sumatera barat pada umumnya kepada dunia Internasional; Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara; Mengembangkan potensi perekonomian dan sosial masyarakat di Kawasan Mandeh; dan Mendorong investor untuk berinvenstasi mengembangkan Kawasan Mandeh.

“Saya sendiri heran, banyak tokoh politik, pemerintahan dan pengusaha asal Sumbar yang sudah bolak-balik ke luar negeri, tetapi tidak terpikir untuk mengangkat kawasan seperti Mandeh,” jelas akademisi di Universitas Indonesia ini.

Menurutnya, Sumbar bisa menjadi penampug dari gelembung wisatawan dari Malaysia dan Singapura, dengan syarat membangun infrastruktur dan sarana dasar, didik mental masyarakat dan aparat, lalu promosi yang terintegrasi oleh Pemprov.

“Cukup itu saja yang dilakukan, saya yakin ekonomi Sumbar terangkat,” katanya.

Aksi inspirasi promosi wisata Sumbar ini, mendapat dukungan dari Pak Arnol Dt. Batuduang Ameh, Pak Danlantamal beserta jajarannya, pemilik kapal Mentawai Fast, klub diving dan beberapa pihak lain. Belakangan, aksi menginspirasi ini disambut oleh Bupati Pessel Nasrul Abit. Bupati Pessel nantinya menyiapkan dua kapal penyambut di Mandeh yang akan membawa peserta menikmati pemandangan lepas sambil berkeliling di kawasan mandeh, di samping akan dijamu dengan makan siang dengan hidangan masakan-masakan dari hasil laut buatan tangan masyarakat mandeh.

Rabu, November 26

Delapan Pantai Terindah di Sumatera Barat

Provinsi Sumatera Barat sudah tidak diragukan lagi akan kekayaan budayanya yang begitu kental, keindahan pegunungan dan lembah yang memukau. Banyak yang belum tahu kalau Sumatera Barat mempunyai banyak pantai yang belum terjamah dan belum banyak wisatawan tahu. Bahkan, masyarakat Sumatera Barat yang banyak saya jumpai ternyata juga belum pernah ke sebagian besar pantai-pantai indah ini. Apa saja pantai yang menarik dan indah untuk dikunjungi di Sumatera Barat. Berikut nama-nama pantai tersebut.

1. Pantai Pariaman
Terletak tidak jauh dari Kota Pariaman. Pantai ini memiliki pasir putih dan landai, serta ombak tidak terlalu besar sehingga cocok untuk berenang dan bermain. Sepanjang pantai ditumbuhi pohon cemara sehingga terkesan sejuk dan asri.

Pantai ini dikenal dan selalu ramai terutama pada waktu perayaan rakyat tabuik dan libur nasional. Tetapi yang menjadi favorit saya mengunjungi pantai ini ketika matahari terbenam (sunset), di mana warna dan awannya begitu memukau siapa saja yang datang ke sini.

2. Pantai Painan
Salah satu pantai yang terletak di ujung Sumatera Barat, yaitu Pantai Carocok merupakan pantai yang terdapat di Painan. Untuk menikmati pantai ini pengunjung harus membeli tiket masuk. Di pantai ini pengunjung bisa bersantai dan berjalan ke tengah melalui jembatan dermaga. Pengunjung bisa puas bisa dapat banyak angle foto yang bagus disini.

3. Pantai Air Manis

Dari pagi hingga sore, Anda bisa berjalan kaki ke pulau yang memiliki luas satu hektar ini melalui air dangkal. Di sore hari, air pasang mulai naik dan Anda harus menggunakan perahu untuk kembali. Di sebelah kanannya, ada pulau lain yang disebut Pisang Besar. Penduduk lokal di pulau ini sebagian besar petani dan nelayan.

4. Pantai Pasumpahan
Pantai Pasumpahan yang terletak di Pulau Pasumpahan yang berada di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Oleh karenanya pulau ini dekat dengan Kota Padang, Anda hanya naik speedboat dari Teluk Bungus. Gara-gara keindahan lautnya membuat pulau ini mulai dikenal oleh wisatawan lokal dan internasional.

Pulau Pasumpahan di Sumatera Barat Pulau Pasumpahan berada sekitar 200 meter dari Pulau Sikuai. Pulau ini memiliki obyek wisata pantai pasir putih dengan terumbu karang yang masih terjaga. Selain itu pulau ini menjadi tempat berteduh atau berkumpulnya para nelayan. Sepanjang pantai wisatawan bisa melihat aktivitas nelayan yang sedang menangkap ikan maupun menjaring ikan.

5. Pantai Pagang
Hamparan pasir di sepanjang pantai Pagang yang disertai deburan ombak menjadi daya utama pantai ini. Sebuah pulau mungil yang melayang di lepas pantai, menjadi bonus pemandangan yang bernilai. Bentangan pantai landainya yang dialasi miliaran butir pasir putih, suasananya yang hening memang daya tarik unggulan dari pulau ini.

Di sini para wisatawan akan serasa terisolir jauh keriuhan kota meski sebenarnya hanya selangkah dari keramaian kota. Berkeliling di pulau ini bakal terasa menyenangkan.

Dengan berjalan kaki wisatawan dapat menyaksikan panorama alam sekeliling pulau yang begitu memanjakan mata. Maka tidak salah kalau Pulau Pagang ini disebut sebagai salah satu Pantai terindah di Sumatera Barat.

6. Pantai Bungus
Pantai ini terletak dekat dengan Kota Padang, hanya berjarak kurang dari 1 jam kita bisa ke pantai ini. Yang membuat pantai ini indah karena letaknya di teluk, sehingga garis pantai kita bisa nikmati. Akan lebih indah jika kita paragliding dan menikmati keindahan pantai dari atas udara.

7. Pantai Pisang Kecil dan Pisang Besar
Untuk bisa maksimal menikmati pantai ini caranya dengan menaiki bukit yang dekat dengan Pantai Air Manis. Di sini tampak jelak keindahan pantai dan pulau yang berada di kawasan ini. Pantai ini merupakan tempat favorit saya, karena sambil menikmati pantai kita bisa memotret para teman-teman yang paragliding di daerah ini.

8. Pantai Pemutusan
Pantai Pemutusan di Pulau Pemutusan ini diharapkan akan menjadi daerah tujuan wisata unggulan di Provinsi Sumatera Barat. Pulau ini terletak di sebelah barat. Untuk menuju pulau ini memakan waktu 60 menit dari Pulau Pisang dengan mesin 45 PK.

Potensi wisata bawah laut di kawasan wisata bahari pantai barat Kota Padang adalah kawasan ekosistem terumbu karang yang terdapat hampir di setiap pulau, di antaranya di Pulau Gosong.

Selain dari terumbu karang berbagai jenis ikan karang/ikan-ikan hias juga sangat menarik untuk dinikmati oleh wisatawan. Di perairan Kota Padang ditemukan 21 jenis ikan kepe-kepe yang didominasi oleh Chaetodon trifascialis. Lokasi-Iokasi penyelaman yang sudah mulai dipasarkan kepada wisatawan.






Selasa, Oktober 28

Photo Pelantikan 34 Menteri Kabinet Kerja





Sebanyak 34 menteri dalam jajaran Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, resmi dilantik di Istana Negara, Senin 27 Oktober 2014. Ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 121/P/2014 tentang pembentukan kementerian dan pengangkatan menteri periode 2014-2019. Foto: Biro Pers Istana



@ 

Ini 8 Menteri Perempuan di Kabinet Kerja Jokowi-JK


Presiden Jokowi telah mengumumkan nama-nama menterinya pada hari Minggu (26/10/2014), tepat pukul 17.16 WIB. Pengumuman susunan kabinet Jokowi-JK yang diberi nama Kabinet Kerja, berlangsung di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta.

Seperti pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, total jumlah menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK, 34 orang. Bedanya, pada pemerintahan Jokowi-JK terdapat perubahan nama di 6 kementerian.

Dari 34 menteri tersebut, 8 di antaranya adalah perempuan. Mereka adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Jumlah keterwakilan perempuan di Kabinet Kerja Jokowi-JK lebih banyak dibandingkan pada kabinet-kabinet sebelumnya.

Sebelum mengumumkan anggota Kabinet Kerja, Presiden Jokowi terlebih dulu menyeleksi menteri-menterinya dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan PPATK.

Menurut Jokowi, pengumuman Kabinet Kerja ini sesuai undang-undang yang berlaku dan lebih cepat dari yang ditentukan dalam undang-undang.

"Oleh undang-undang kita diberi waktu 14 hari untuk menyusun kabinet ini. Anggota Kabinet Kerja ini diumumkan hari ke-6 setelah saya dan Pak JK dilantik jadi presiden dan wakil presiden. Dan pengumuman ini lebih cepat 8 hari dari batas maksimal yang diamanatkan oleh UU tentang Kementerian Negara," jelas dia.

Jokowi mengatakan, proses penetapan menteri ini dilakukan dengan hati-hati dan cermat. "Ini menjadi keutamaan karena kabinet ini akan bekerja 5 tahu ke depan. Dan kita ingin mendapatkan orang-orang terpilih, bersih, sehingga kita mengkonsultasikan ke KPK dan PPATK," ujar Jokowi.

Senin, Oktober 27

Profil Ferry Mursyidan Baldan: Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Ferry Mursyidan Baldan
Politisi senior Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan ditunjuk menjadi Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang dalam Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Ini profil singkat Ferry.

Ferry lahir pada 16 Juni 1961. Dia terakhir kali menjadi anggota DPR pada periode 1999-2009, dari Partai Golkar. Namun, sekarang dia adalah salah satu Ketua DPP Partai Nasional Demokrat.

Lahir dan besar di Jakarta, Ferry menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Slipi II Pagi Jakarta pada 1973.

Ferry melanjutkan pendidikan menengah di SMP Al-Azhar Jakarta dan SMA Negeri XI (belakangan berubah nama menjadi SMA N 70) Jakarta.

Gelar sarjana Ferry didapat dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad).

Selepas kuliah, Ferry menjadi peneliti Lapangan Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Bandung.

Ferry sudah berkiprah di parlemen sejak 1992. Karier tertingginya adalah menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar dan Ketua Pansus RUU Pemilu Legislatif yang menghasilkan UU Pemilu untuk Pemilu 2004.

Sejak mahasiswa, Ferry sudah tercatat menjadi aktivis. Selain bergiat di organisasi intra kampus, Ferry juga adalah aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam. Di HMI, dia pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar HMI periode 1990-1992.

Selepas dari aktivitas kemahasiswaan, Ferry terjun ke Kosgoro, dan menjadi Ketua DPP Kosgoro pada 1994-1999. Dia juga aktif di AMPI, dengan jabatan tertinggi Sekretaris Jenderal DPP AMPI pada 1998-2003. Di Partai Golkar, dia juga pernah menjadi Ketua Departemen Pemuda DPP Partai Golkar pada 1998.

Profil Yasonna Hamonangan Laoly: Menteri Hukum dan HAM 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Yasonna Hamonangan Laoly
Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia saat ini dijabat oleh Yasonna Laoly sesuai dengan yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada tanggal 27 Oktober 2014 lalu. Inilah profil dan biodata Yasonna H Laoly, Menteri Hukum dan HAM Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.

Yasonna Hamonangan Laoly dilahirkan di Sorkam, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada tanggal 27 Mei 1953. Meskipun lebih dikenal sebagai politisi dari PDIP, namun Yasonna Laoly punya latar belakang di bidang hukum. Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum dari Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 1978 dan melanjutkan studinya ke Virginia Commonwealth University serta meraih penghargaan Outstanding Graduate Student Award.

Tahun 1983, Yasonna Hamonangan Laoly berkesempatan mengikuti Internship in Higher Education Administration Roanoke College di Salem, Virginia, Amerika Serikat. Sebelas tahun kemudian, suami Eliaye Widya Ketaren ini meraih gelar doktor dari North Carolina University.

Terpilihnya Yasonna Hamonangan Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM memperoleh apresiasi positif dari banyak pihak. Mantan Wakil Ketua Komisi III DPR-RI yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzzammil Yusuf, misalnya, menilai Yasonna H Laoly sebagai sosok yang berdedikasi.

“Saya mengenal Pak Yasonna Hamonangan Laoly cukup lama. Beliau mantan Anggota Komisi III DPR RI pada periode 2004-2009 yang vokal dan berdedikasi tinggi,” kata Almuzzammil Yusuf.

“Saya berharap beliau bisa memberikan terobosan-terobosan baru dalam bidang hukum dan HAM terutama terkait dengan masalah kepadatan lapas dengan segala masalah yangg mengitarinya. Semoga Pak Laoly bisa sukses membenahinya,” harapnya.

Nama Lengkap : Yasonna Hamonangan Laoly
Profesi : -
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Sorkam
Tanggal Lahir : Rabu, 27 Mei 1953
Zodiac : Gemini

Profil Tedjo Edhy Purdijatno: Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK


Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno
Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

Berikut profil mantan Tedjo Edhy, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut.

Nama Lengkap:
Tedjo Edhy Purdijatno

Tempat, Tanggal Lahir: Magelang, Jawa Tengah/20 September 1952
PENDIDIKAN:
Umum:
- Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) ( 1975 )
Khusus:
- Suspaja (1976)
- Sekolah Penerbang ABRI (1978)
- Conversion Nomad (1978)
- Alih Pesud N-22 (1979)
- Sus (Kusus) Tar P-4 (1980)
- Captainci N-22 (1982)
- Alih Pesud C-212 (1983)
- Alih Pesud C-212 ( 1984 )
- Sus (Kursus) Flight Inst. ( 1984 )
- Inst. FLT N-22 (1984)
- Conversion C-47 (1984)
- Sus (Kursus) Protis (1985)
- Diklapa-II (1986)
- Ahli Pesud F-33-A (1987)
- Pendidikan Seskoal (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut) Angkatan 29 (1992)
- Pendidikan Sesko (Sekolah Staf dan Komando) ABRI Angkatan 25 (1998)
- Pendidikan KRA-34 Lemhannas (Lembaga Pertahanan Nasional) (2001)
PERJALANAN KARIER:
TNI/POLRI:
Jabatan:
- Instruktur Pilot Pesawat TNI AL Nomad N-22
- Instruktur Pilot Pesawat TNI AL Cassa NC-212
- Instruktur Pilot Pesawat TNI AL Dakota C-47
- Instruktur Pilot Pesawat TNI AL Darter Commandar
- Instruktur Pilot Pesawat TNI AL Tampiko
- Instruktur Pilot Pesawat TNI AL Bonanza
- Peserta Satuan Udara Armada (1976)
- Pilot Skuadron 800 Satudarma (1978)
- Pilot Skuadron 600 Satudarmatim (1986)
- Wakil Komandan Skuadron 600 (1990)
- Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Telik Penyu-513, Satfib Armatim (1991)
- Komandan KRI Teluk Lampung-540, Kolinlamil (1994)
- Komandan KRI Teluk Semangka-512, Satfib Armatim (1996)
- Komandan KRI Multatuli-516, Satfib Armatim (1996)
- Paban VI Binkuat, Staf Operasi Kasal (1998)
- Komadan Satuan Kapal Amphibi, Koarmatim (1998)
- Asrena (Asisten Perencanaan dan Anggaran), Koarmatim (2000)
- Staf Ahli bidang Wilnas (2001)
- Komandan Guskamlabar (2002)
- Kepala Staf Koarmatim (2003)
- Wadan Seskoal (2004)
- Staf Ahli Panglima TNI bidang Hubintek (2004)
- Staf Ahli Gubernur Lemhannas bidang Manajemen Nasional (2005)
- Pangarmabar (Panglima Armada ABRI Kawasan Barat) (2005 - 2006)
- Asisten Perencanaan KSAL (2005)
- Dirjen Perencanaan Pertahanan Dephan (2007)
- Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI (2007)
- Kepala Staf Umum TNI (2007)
- KSAL (1 Juli 2008-9 November 2009)
PENGHARGAAN:
- Satya Lencana Kesetiaan VIII
- Satya Lencana Kesetiaan XVI
- Satya Lencana Kesetiaan XXIV
- Satya Lencana Dwidya Sistha
- Satya Lencana GOM IX/Raksaka Dharma
- Bintang Jalasena Nararya
- Bintang Jalasena Pratama
KELUARGA:
- Yusfien Karlina (istri)
- 1. Dian Avianti Yus Tedjo (anak)
- 2. Devi Novani Yus Tedjo (anak)
- 3. Deka Oktaviani Yus Tedjo (anak)
- 4. Mahendra Adji Pratama (anak)

Profil Marwan Jafar: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

H. Marwan Ja’far, S.E., S.H., BBA
H. Marwan Ja’far, S.E., S.H., BBA terpilih sebagai salah satu sosok yang akan bekerja sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk menjalankan pemerintahan. Inilah profil dan biodata Marwan Jafar yang telah ditunjuk sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.

Menteri yang satu ini berasal dari unsur partai politik dan mantan aktivis mahasiswa. Marwan Jafar adalah Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR-RI. Tak hanya itu, ia pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dan mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Usianya masih cukup muda, 43 tahun. Marwan Jafar dilahirkan pada tanggal 12 Maret 1971 di Pati, Jawa Tengah. Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sekaligus Sarjana Ekonomi dari Ekonomi Universitas Gajayana Malang pada tahun yang sama, yaitu 1998. Program S2 ia tempuh di Universitas Kebangsaan Malaysia dan lulus tahun 2008.

Sebelum terjun ke politik, Marwan Jafar sempat merintis karir di bidang lain, termasuk menjadi konsultan hukum di Rusdiono & Partners Law Firm, Direktur PT. Madu Buana Abadi, Marketing Manager PT. Sentra Mekanindo, Direktur dan Komisaris PT. Wahana Sarana Jati, Direktur PT. Wahana Sarana Jati, serta Senior Partners di Marwan & Sidabutar Partners Law Firm.

Profil Lukman Hakim Saifuddin: Menteri Agama 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Lukman Hakim Saifuddin
Lukman Hakim Saifuddin menjadi satu-satunya menteri dari pemerintahan sebelumnya yang dipertahankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kabinet terbaru untuk lima tahun ke depan. Inilah profil & biodata Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Republik Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.

Lahir di Jakarta tanggal 25 November 1962, Lukman Hakim Saifuddin menghabiskan masa kecil hingga remajanya di ibukota. Setelah lulus dari SMP Negeri 11 Jakarta, ia berguru ke Pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Selepas itu, ia kembali ke Jakarta untuk menempuh kuliah S1 di Universitas Islam As-Syafiiyah.

Suami dari Trisna Willy dan bapak tiga orang anak ini ditunjuk sebagai Menteri Agama oleh presiden RI sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada tanggal 9 Juni 2014 untuk menggantikan Suryadharma Ali yang tersangkut kasus korupsi haji.

Kinerja Lukman Hakim Saifuddin yang cukup baik dalam waktu yang relatif singkat di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II membuat Presiden Jokowi menunjuk kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu untuk kembali mengampu jabatan sebagai Menteri Agama.

Untuk diketahui, Lukman Hakim adalah putera dari Menteri Agama RI ke-9, yakni Saifuddin Zuhri. Sebelum menjabat sebagai menteri, ia pernah menjadi anggota DPR RI periode 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014 dari PPP. Selain itu, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini juga tercatat sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 2009-2014.

Profil Muhammad Nasir: Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Muhammad Nasir
Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan dijabat oleh Muhammad Nasir sesuai yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Simak profil dan biodata M Nasir, Menristek & Dikti di Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.

Muhammad Nasir sebelumnya dikenal sebagai pakar anggaran sekaligus Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Ia akan memimpin kementerian baru yang merupakan gabungan dari Kementerian Riset dan Teknologi yang dipadukan dengan Ditjen Pendidikan Tinggi.

Lahir di Ngawi, Jawa Timur, pada tanggal 27 Juni 1960, M Nasir meraih gelar sarjana dari Universitas Diponegoro, lalu merampungkan program S2 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sebelum akhirnya menggamit gelar doktor dari University of Science di Penang, Malaysia.

Muhammad Nasir pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor II dan Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Ia terpilih sebagai Rektor Undip pada 9 September 2014 dan baru akan dilantik tanggal 18 Desember 2014 mendatang. Namun, sebelum itu terlaksana, Jokowi telah menunjuknya sebagai Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi di Kabinet Kerja untuk periode 2014-2019.

Sebagai Menteri Ristek dan Dikti pertama dalam sejarah pemerintahan di Indonesia, ayah dari empat orang anak ini bertekad untuk menjadikan riset pendidikan tinggi negeri ini mampu bersaing dengan bangsa-bangsa maju di dunia.

Profil Bambang Brodjonegoro: Menteri Keuangan 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.UP., Ph.D
Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019 telah mempercayakan kepada Bambang Brodjonegoro untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan selama lima tahun ke depan. Ingin tahu profil dan biodata Bambang Brodjonegoro selaku Menkeu Republik Indonesia yang baru? Simak tulisan ringkas berikut ini.

Nama dan gelar lengkapnya adalah Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.UP., Ph.D. Dilahirkan di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 2014 atau saat ini berusia 48 tahun. Usianya terbilang masih cukup muda untuk seorang yang telah memperoleh seabrek gelar serta memiliki segudang pengalaman dan prestasi.

Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.UP., Ph.D sebelumnya adalah Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boedhiono. Oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bambang Brodjonegoro dinilai layak untuk menjabat sebagai Menkeu periode 2014-2019.

Riwayat pendidikan Menkeu penerus Muhammad Chatib Basri ini antara lain Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (S1), kemudian menempuh program magister dan doktoral di University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat.

Selain aktif di berbagai lembaga, terutama di bidang ekonomi maupun sosial, ia juga telah meraih banyak penghargaan dan beasiswa, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebut saja Mahasiswa Berprestasi Universitas Indonesia tahun 1989, Academic Scholarship awarded by the Indonesian Government (Agustus 1991-Desember 1995).

Kemudian Visiting Fellow dari The Institute of East Asian Studies, Thammasat University, Thailand (Maret 1999), Visiting Fellow dari The Institute of Southeast Asian Studies, Singapura (Maret-Juni 1999), Eisenhower Fellowships dalam program The Single Region Program-Southeast Asia di Amerika Serikat (September-November 2002).

Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini juga pernah mendapatkan Visiting Fellow dalam program The Indonesia Project-Australian National University (ANU) di Canberra, Australia, (Desember 2004), dan memperoleh penghargaan World Bank Research Fellowship Award.

Profil Anies Baswedan: Menteri Pendidikan Dasar & Menengah dan Kebudayaan 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Anies Rasyid Baswedan Ph.D
Anies Rasyid Baswedan Ph.D, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) telah mengumumkan daftar menteri yang akan mengisi susunan kabinet pemerintahan lima tahun ke depan. Salah satu nama yang terpilih sebagai menteri di Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019 adalah Anies Baswedan yang menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah RI.

Nama Anies Baswedan sebenarnya sudah cukup lama menjadi salah satu tokoh yang diprediksi akan mengisi Kabinet Kerja Jokowi-JK. Tokoh intelektual dan akademisi yang sempat mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini juga dikenal sebagai salah satu pilar di balik kesuksesan Jokowi-JK memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Anies Rasyid Baswedan Ph.D. dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat, pada tanggal 7 Mei 1969. Saat ini, cucu dari pejuang kemerdekaan Indonesia, Abdurrahman Baswedan, dan putera pasangan Rasyid Baswedan-Aliyah Rasyid ini berusia 45 tahun. Pada tahun 2007, Anies Baswedan dilantik sebagai Rektor Universitas Paramadina dan menjadi rektor termuda di Indonesia pada usia 38 tahun.

Suami Fery Farhati Ganis dan bapak 4 orang anak ini cukup lama menghabiskan masa kecil dan remajanya di Yogyakarta hingga lulus sarjana. Saat duduk di bangku SMA Negeri 2 Yogyakarta. ia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.

Anies Baswedan menempuh S1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, lulus tahun 1995, dan sangat kenyang pengalaman di dunia organisasi mahasiswa. Ia juga pernah memperoleh beasiswa dari JAL Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo, Jepang.

Sempat bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM, Anies Baswedan meraih gelar master dari School of Public Affairs, University of Maryland, College Park, pada tahun 1997. Dua tahun kemudian, tokoh yang terkenal sebagai penggagas dan penggerak gerakan “Turun Tangan” ini memperoleh gelar doktor dari Northern Illinois University. Anies Baswedan menempuh kuliah S2 dan S3 di luar negeri dari beasiswa.

Karir intelektual Anies Baswedan sangat panjang. Dari peneliti Pusat Antar-Universitas Studi Ekonomi UGM, Manajer Riset IPC, Inc. di Chicago Amerika Serikat, Kemitraan untuk Reformasi Tata Kelola Pemerintahan, Direktur Riset Indonesian Institute Center, Rektor Universitas Paramadina, Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar , dan lain-lain.

Profil Yohana Susana Yembise: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Yohana Susana Yembise
Yohana Susana Yembise adalah perempuan Papua pertama yang menjabat sebagai menteri di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mempercayakan salah satu jabatan menteri kepada Yohanan Yambise. Berikut ini profil dan biodata Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.

Wanita berusia 56 tahun ini sebelumnya dikenal sebagai seorang profesor di Universitas Cenderawasih Jayapura. Yohanan Yambise juga menjadi guru besar perempuan pertama dari tanah Papua.

Lahir di Manokwari, Papua, pada 1 Oktober 1958, Yohanan Yambise menempuh SD di Jayapura, kemudian SMP dan SMA di Nabire, kemudian memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih di bidang Bahasa Inggris.

Tahun 1992, Yohanan Yambise memperoleh beasiswa dari Regional Language Center (RELC), SEAMEO Singapura, untuk memperdalam ilmu linguistik terapan. Dua tahun berselang, ibu dari tiga anak ini meraih gelar master dari Departemen Pendidikan Simon Fraser University di Kanada. Tahun 2001, ia menempuh pendidikan doktoral di Universitas Newcastle, Inggris, dan lima tahun kemudian Yohanan Yambise meraih gelar Ph.D.

Yohana Susana Yembise cukup lama mengabdi di almamaternya, dari asisten dosen, dosen tetap, hingga Kepala Laboratorium Bahasa di Universitas Cenderawasih. Seabrek kiprahnya bersama sejumlah lembaga dari dalam maupun luar negeri pun turut menambah pengalaman dan kapabilitas wanita yang pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Biak Numfor pada tahun 2013 ini.

Profil Rachmat Gobel: Menteri Perdagangan 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Rachmat Gobel
Nama Rachmat Gobel sudah sangat dikenal sebagai salah satu pengusaha tersukses di Indonesia. Kini, Rahmat Gobel telah dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019. Berikut ini profil dan biodata Mendag RI terbaru pilihan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut.

Lahir di Jakarta pada tanggal 3 September 1962, Rachmat Gobel adalah pemilik perusahaan besar bernama Panasonic Gobel Group (dulu bernama National Gobel Group) yang memiliki jejaring usaha yang cukup besar.

Rachmat Gobel memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perdagangan Internasional dari Chuo University, Tokyo, Jepang, pada tahun 1987. Di perguruan tinggi yang sama, ia juga menerima gelar sebagai Doktor Kehormatan pada tahun 2014.

Sebelumnya, di tahun 2002, ia mendapat gelar serupa dari Takushoku University, Tokyo, Jepang. Rachmat Gobel juga pernah mengikuti pelatihan di Matsushita Electric Industrial Co., Ltd., di Osaka, Jepang pada tahun 1988.

Tak hanya sibuk di perusahannya, Rachmat Gobel juga aktif di berbagai lembaga lain, termasuk Komite Inovasi Nasional, Majelis Wali Amanat (Board of Trustees) Millenium Challenge Account Indonesia (MWA MCA-Indonesia),Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), DPN APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia), Tim HLNS (Hutang Luar Negeri Swasta).

Kemudian, METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia), FGABEL (Federasi Asosiasi-asosiasi Industri Berbasis Telematika & Elektronika), GABEL (Gabungan Perusahaan Industri Elektronika), PMI (Palang Merah Indonesia), PERSADA (Persatuan Alumni dari Jepang), PPIJ (Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang), dan lainnya.

Seabrek penghargaan pernah diterima Rachmat Gobel. Beberapa di antaranya adalah Anugerah Dharma Cipta Karsa, ANTARA Achievement Award, Tokoh Standardisasi Indonesia, Special Achievement Award for Extraordinary Leadership and Personal Commitment to Energy Saving and Industry, The Jewel of Muslim World Award.

Selanjutnya adalah Anugerah Olah-raga Indonesia, Man of the Year- Seputar Indonesia Award, Asian Productivity Organization Regional Award, ANTARA Award, Perekayasa Utama Kehormatan dalam Bidang Teknologi Manufaktur, Competency Award dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Bakti Koperasi dan Pengusaha Kecil, dan masih banyak lagi.

Profil Siti Nurbaya Bakar: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc
Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc adalah salah seorang profesional dari partai politik yang bergabung di Kabinet Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Simak profil dan biodata Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK, berikut ini.

Terlahir dari keluarga Betawi asli di Jakarta pada tanggal 28 Juli 1965, Siti Nurbaya Bakar, adalah kader kebanggaan Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang menempati posisi sebagai Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) parpol pimpinan Surya Paloh tersebut.

Latar belakang akademis Siti Nurbaya Bakar sebagai lulusan Institut Pertanian Bogor (ITB) sekaligus selaku staf pengajar di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia itu membuat Jokowi dan JK memberinya mandat untuk menjalankan tugas sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia periode 2014 hingga 2019.

Setelah lulus dari ITB pada tahun 1979, wanita yang kini berusia 49 tahun ini melanjutkan studinya ke International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Enschede, Belanda, dan meraih gelar master pada tahun 1988. Satu dasawarsa kemudian, yaitu tahun 1998, Siti Nurbaya Bakar merampungkan jenjang S3 di ITB.

Riwayat Siti Nurbaya Bakar di pemerintahan cukup panjang, yakni Kepala Seksi Penelitian Fisik Bappeda Lampug (1983-1985), Kepala Seksi Pengairan Bappeda Lampung (1985-1988), Kasubid Analisis Statistik Bappeda Lampung (1981-1983), Kepala Seksi Tata Ruang Bappeda Lampung (1988-1990), Kepala Bidang Penelitian , Bappeda Lampung (1990-1995), dan Wakil Ketua Bappeda Tingkat I Pemda Lampung (1996-1998).

Setelah itu, ia menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan Depdagri (1998-2001), Tenaga Pengajar Perguruan Tinggi di Lingkungan Kopertis Wilayah III (2001-Sekarang), Pelaksana Manajemen STPDN (2003-2004), Sekjen Depdagri (2001-2005), Dewan Komisaris PUSRI (2011-Sekarang), Sekjen DPD RI (2006-2013), dan Ketua Komite Investasi dan Manajemen Resiko PUSRI (2013).

Beberapa anugerah yang pernah diterimanya antara lain Bintang Jasa Utama (2011), Bintang Satya Lencana Wirakarya (2010), Bintang Jasa Satya Lencana Wirakarya (2004), Penghargaan Dewan Pers Nasional untuk Partisipasi Pejabat (2004), PNS Teladan Nasional (2004), Penghargaan Penerapan Informasi Teknologi (2003), Penghargaan Nasional dalam Aplikasi Sistem Informasi Geografi (1993), dan masih banyak lagi.

Profil Muhammad Hanif Dhakiri: Menteri Ketenagakerjaan Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Muhammad Hanif Dhakiri
Muhammad Hanif Dhakiri menjadi salah satu tokoh profesional muda dengan latar belakang partai politik yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk menjabat sebagai menteri. Ini profil dan biodata Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.

Dilahirkan di Salatiga, Jawa Tengah, pada 6 Juni Maret 1972, Hanif Dhakiri sebelumnya adalah anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Lelaki 42 tahun ini merupakan salah satu kader awal PKB yang bergabung sejak tahun 1998 silam. Sebelum menjadi menteri, Hanif Dhakiri adalah Sekjen PKB.

Muhammad Hanif Dhakiri telah aktif di organisasi sejak usia belia. Ia berkiprah di gerakan pemuda yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama (NU), yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Partai Kebangkitan Bangsa (DKN Garda Bangsa).

Aktif di ranah pergerakan mahasiswa membuat lulusan IAIN Salatiga (S1) dan Universitas Indonesia (S2) ini cukup paham dengan bidang ketenagakerjaan, khususnya buruh. Hanif Dhakiri pernah memimpin Lembaga Studi dan Advokasi Buruh (LSAB) Pengurus Besar (PB) PMII pada 1997 hingga 2000.

Tak hanya itu, Hanif Dhakiri juga pernah menjadi staf Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Erman Soeparno, untuk mengurusi masalah perburuhan. “Kelas buruh kita harus menjadi skilled labour. Para pekerja kita harus menguasai alih teknologi. Ini modal membangun keunggulan produksi nasional,” tandasnya.

Ia telah menulis beberapa buku, antara lain: Menggagas Fiqh Perburuhan (1999); Paulo Freire, Islam, dan Pembebasan (2000); Post-Tradisionalisme Islam (2000); Politik Melayani Basis (2001); Menjadi Politisi Manajer (2001); Kiai Kampung dan Demokrasi Lokal (2007); Mengapa Memilih PKB? (2008); 41 Warisan Kebesaran Gus Dur (2011); NU: Jimat NKRI, Jimat Indonesia; Pedoman Berpolitik Warga NU (2013), dan lain-lain.

Profil Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga: Menteri Koperasi dan UMKM 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga adalah Menteri Koperasi dan UMKM Indonesia yang baru saja ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mengisi Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019. Berikut ini profil dan biodata Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga adalah Walikota Denpasar untuk periode 2000-2005 dan 2005-2008, kemudian terpilih sebagai Wakil Gubernur Bali untuk periode 2008 hingga 2013 mendampingi I Made Mangku Pastika.

Setelah selesai masa baktinya sebagai Wakil Gubernur, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga maju sebagai calon Gubernur Bali untuk periode 2013-2018 berpasangan dengan Ketua DPRD Kabupaten Buleleng 2009-2014, Dewa Nyoman Sukrawan, namun gagal terpilih dan kalah tipis dari pasangan I Made Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta.

Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga lahir di Denpasar, Bali, pada tanggal 7 Juli 1965. Saat ini, tokoh yang pada pemilihan Gubernur-Wakil Gubenur Bali diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini adalah lulusan Universitas Ngurah Rai pada tahun 1991.

Pria berusia 49 tahun ini merintis karir politiknya dari PDIP dan masih setia sampai kini. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pernah menjabat sebagai Ketua PDIP Desa Denpasar Timur pada tahun 1982, Wakil Ketua DPC PDIP periode 1995 hingga 1997, dan Ketua PDIP Denpasar pada periode 1997 hingga 2000.

Profil Amran Sulaiman: Menteri Pertanian 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP
Satu lagi sosok profesional muda yang masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi JK. Adalah Amran Sulaiman yang telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk periode 2014-2019. Inilah profil dan biodata lelaki 46 tahun yang bergelar adat Andi Amran Sulaiman ini.

Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP., dilahirkan di Bone, Sulawesi Selatan, pada tanggal 27 April 1968. Sebelum dipercaya untuk menjabat sebagai menteri pertanian, pria yang memiliki darah keturunan dari Raja Bone ini dikenal sebagai sosok petani muda yang sukses, juga seorang praktisi pemikir dan wirausahawan yang berhasil.

Koordinator Tim Sahabat Rakyat untuk Indonesia Timur ini merampungkan SD, SMP, dan SMA di tanah kelahirannya. Tahun 1988, Amran Sulaiman menempuh kuliah S1 di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar dan lulus pada tahun 1993. Di perguruan tinggi yang sama, ia meraih gelar master dan doktor dalam bidang Ilm Pertanian.

Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP diyakini merupakan sosok yang tepat untuk menjabat sebagai Menteri Pertanian. Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2007 ini dikenal sebagai seorang pekerja keras, ulet, dan berprestasi.

Presiden Jokowi percaya, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP mampu menjalankan tugasnya dengan baik di bidangnya dalam pemerintahan lima tahun ke depan. “Beliau ini praktisi, pemikir dan wirausahawan muda bidang pertanian. Petani muda yang berhasil bangun modal wirausaha bidang pertanian,” kata Jokowi saat memperkenalkan Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian RI.

Profil Saleh Husin: Menteri Perindustrian 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Saleh Husin, SE, M.Si
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah menunjuk Saleh Husin, SE, M.Si. menjabat sebagai salah satu menteri di kabinet pemerintahan untuk lima tahun ke depan. Inilah profil dan biodata Saleh Husin, Menteri Perindustrian Republik Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.

Saleh Husin, SE, M.Si adalah putera daerah Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang lahir pada tanggal 16 September 1963. Ia berasal dari keluarga miskin yang hidupnya jauh dari kemewahan. Ayah Saleh Husin bekerja sebagai nelayan, sedangkan ibunya adalah pembuat dan penjual roti kecil-kecilan.

Kondisi inilah yang membuat Saleh Husin untuk bersekolah setinggi mungkin demi memperbaiki nasib keluarga. Lulus dari bangku SMA, tahun 1982 ia mendaftar masuk AKABRI dan lulus tes, namun gagal di ujian terakhir karena ada gangguan pada matanya. Dua tahun kemudian, ia mencoba tes masuk militer lagi tapi kembali gagal.

Hingga akhirnya, Saleh Husin memutuskan untuk merintis bisnis sendiri dan itulah awal dari kegemilangan karirnya. Ia mencapai sukses setapak demi setapak dan akhirnya menjabat sebagai direktur di PT. Ades Alfindo Putra Setia, sebuah perusahaan di Jakarta dengan pamor yang cukup besar.

Saleh Husin, SE, M.Si adalah meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Khrisnadwipayana Jakarta pada tahun 1996. Kemudian ia melanjutkan S2 di program Magister Administrasi Publik di perguruan tinggi yang sama dan lulus pada tahun 2007.

Selain itu, Saleh Husin juga mengikuti pendidikan di sejumlah lembaga non formal, seperti English Course di Universitas Oregon, Eugene, Amerika Serikat pada tahun 1992, Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXXIX Lemhannas pada tahun 2006, dan kursus public speaking serta belajar pendidikan kepribadian kepada John Robert Power.

Saleh Husin turut terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2001. Hingga akhirnya, Saleh Husin dikenal sebagai politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) sampai saat ini.

Profil Retno Lestari Priansari: Menteri Luar Negeri 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Retno Lestari Priansari
Profil dan biodata Retno Lestari Priansari yang ditunjuk sebagai Menlu (Menteri Luar Negeri) Indonesia 2014-2019 dalam kabinet kerja Jokowi JK memiliki sejarah tersendiri. Retno merupakan Menteri Luar Negeri perempuan pertama di negara ini. Latar belakang sebagai diplomat kenyang pengalaman adalah modal besar bagi istri Agus Marsudi tersebut.

Retno Lestari Priansari telah memiliki rentang karier yang luar biasa sebelum ditunjuk masuk dalam kabinet Jokowi JK. Ia adalah dubes karir termuda dalam sejarah Indonesia, dan terakhir menjabat sebagai duta besar untuk kerajaan Belanda. Dalam keseharian, Retno dikenal sebagai pribadi yang energik, tegas, dan ramah.

Lulusan termuda Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM pada 1985 ini berasal dari almamater yang sama dengan Jokowi. Bahkan sebelum merampungkan kuliah, Retno sudah direkrut oleh Departemen Luar Negeri berkat prestasi akademik yang cemerlang.

Retno pernah terlibat sebagai Tim Pencarian Fakta (TPF) dalam kasus meninggalnya aktivis HAM, Munir. Selain itu dikutp oleh VIVAnews, Retno juga berpengalaman sebagai utusan khusus presiden untuk masalah Aceh (2004) dan Moratorium Utang (2005).

Ia juga pernah menjabat sebagai duta besar untuk Norwegia dan Islandia. Ia juga pernah mencicipi jabatan sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa selama empat tahun sejak 2008.

Seperti halnya menteri-menteri lain dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK, Retno Lestari Priansari diyakini memiliki filosofi yang klop dengan presiden. Ia dikenal terbuka dengan perubahan. Retno juga memiliki konsep bahwa diplomasi Indonesia di tingkat internasional akan lebih mengutamakan diplomasi ekonomi.

Berikut ini profil singkat Retno Lestari Priansari.

Nama : Retno Lestari Priansari Marsudi
Tempat/ Tanggal Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 27 November 1962
Pendidikan Terakhir : Magister dari Haagsche Hooge School Den Haag
Jabatan Terakhir: Duta Besar RI di Den Haag, Belanda

Profil Ignasius Jonan: Menteri Perhubungan 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Ignasius Jonan
Seperti yang telah diprediksi banyak pihak sebelumnya, nama Ignasius Jonan termasuk dalam daftar menteri yang akan bekerja di pemerintahan Kabinet Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla. Inilah profil dan biodata Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.

Ignasius Jonan adalah sosok yang sudah tidak asing di bidang perhubungan di tanah air. Jabatan terakhir yang disandang lelaki berusia 51 tahun ini adalah Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang diembannya sejak tahun 2009. Di bawah pimpinan Ignasius Jonan, masyarakat dapat melihat dan merasakan peningkatan pelayanan PT KAI.

“Kita tahu semuanya bahwa dia (Ignasius Jonan) adalah Dirut PT Kereta Api Indonesia kemudian profesional yang berpengalaman dalam pengelolaan sektor transportasi publik,” ujar Presiden Jokowi saat mengumumkan nama Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan RI.

Lahir di Singapura pada tanggal 21 Juni 1963, Ignasius Jonan adalah lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga Surabaya. Kemudian, ia melanjutkan studinya ke Fletcher School, Tufts University, Amerika Serikat.

Ignasius Jonan sempat merintis karir di bidang lain sebelum berkiprah di PT KAI. Ia menjabat sebagai Direktur Citibank/Citigroup dari tahun 1999 hingga 2001, kemudian mengampu jabatan selaku Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dari tahun 2001 hingga 2006 dan berlanjut sebagai Managing Director hingga 2009.


Mengenai penunjukannya sebagai Menteri Perhubungan oleh Presiden Jokowi, Ignasius Jonan hanya mengatakan biasa saja. Yang jelas, ia berjanji untuk bekerja maksimal demi lebih baiknya transportasi di Indonesia. ”Biasa saja. Karena ini bekerja, bukan jabatannya,” ujarnya.

Biodata Singkat

Nama: Ignasius Jonan
Tempat, Tanggal Lahir: Singapura, 21 Juni 1963
Pendidikan: Universitas Airlangga Surabaya, Tufts University AS
Jabatan Terakhir: Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI)
Jabatan Terkini: Menteri Perhubungan Republik Indonesia

Profil Indroyono Soesilo: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia -yang merupakan kementerian baru- saat ini adalah Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc seperti yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Inilah profil dan biodata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019, Indroyono Soesilo.

Sebelum dipercaya untuk menjabat sebagai menteri di Kabinet Jokowi-JK, Indroyono Soesilo adalah Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan, dan Direktur Sumber Daya Perikanan dan Aquakultur Food and Agriculture Organization (FAO), salah satu badan yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, M.Sc lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 27 Maret 1955. Ia meraih gelar S1 di Fakultas Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1979, kemudian S2 di Universitas Michigan Amerika Serikat tahun 1981, S3 di Universitas Lowa Amerika Serikat tahun 1987, dan mengikuti Program Khusus di Remote Sensing Satellite Ground Station Management Training, Kanada, pada 1992.

Karir suami dari Dr. Ir. Nining Sri Astuti, MA ini sangat panjang. Dari mengabdi untuk almaternya di ITB, lalu menjadi pegawai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), pengajar dosen luar biasa Kursus Staf Senior TNI-AD Seskoad Bandung, juga pernah menjadi research asistant dan teaching assistant di Department of Geology, University of Iowa, AS.

Selain mengajar di ITB, Indroyono Soesilo juga pernah menjadi dosen Program Pascasarjana di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Universitas Trisakti Jakarta, dan Universitas Indonesia. Tahun 1999, ia menjabat sebagai Dirjen Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut di Departemen Kelautan dan Perikanan.

Penghargaan yang pernah diterima Indroyono Soesilo sangat banyak. Di level nasional, ia menerima anugerah Adhicipta Rekayasa Persatuan Insinyur Indonesia (1993), Satya Lencana Pembangunan RI (1995), Satya Lencana Karya Satya X (1999), dan Bintang Ajasa Utama (1999).

Sedangkan penghargaan dari luar negeri yang pernah diterimnya antara lain Worldwide Permina Foundation Award USA (1980), Indonesian Cultural Foundation Award USA (1981), Isabel-Demple Foundation Award USA (1984), Scientific Research Honor Society USA (1987), hingga Who’s Who of The World (1998).

Profil Andrinof Achir Chaniago: Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK


Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah menunjuk Andrinof Chaniago sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) untuk periode 2014-2019 dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK. Berikut ini profil dan biodata Andrinof Chaniago.

Andrinof Achir Chaniago dilahirkan di Padang pada 3 November 1962. Setelah merampungkan sekolahnya di Sumatera Barat, ia kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI). Gelar Master Perencanaan dan Kebijakan Publik diperolehnya dari Fakultas Ekonomi di perguruan tinggi yang sama. Ia juga menuntut ilmu di Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas di Kabinet Kerja Jokowi-JK, Andrinof Chaniago adalah Ketua Umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia, serta pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Cirus Surveyors Group.

Andrinof Achir Chaniago juga dikenal sebagai orang yang menggagas Visi Indonesia 2033, suatu gerakan yang mencetuskan konsep pembangunan Indonesia menuju negara maju pada tahun 2033 mendatang. Tak hanya itu, pria berusia 51 tahun ini juga tercatat sebagai pengajar di Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Jakarta.

Pada tahun 1999, ia bersama rekan-rekannya mendirikan Center for Indonesian Regional dan Urban Studies atau CIRUS. Di tahun 2008, ia mendirikan CIRUS Surveyors Group (CSG). Di sini, ia menjabat sebagai direktur eksekutif.

Ia juga aktif dalam organisasi sosial non profit seperti Anggota Dewan Redaksi Jurnal Galang. Jurnal ini mengupas pemikiran tentang penggalangan dana sosial. Selain itu, ia juga sempat menjadi Ketua III Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).

Karya tulis yang dihasilkan Andrinof Chaniago cukup banyak, antara lain “Dampak Kenaikan Harga BBM pada Kelompok Masyarakat Near Poor Komuter di Bodetabek” (2006), “Upaya Inovasi Sistem Rekrutmen CPNS Pasca-Orde Baru” (2006), Profesionalitas dan Netralitas Birokrasi: Menuju Daya Saing Ekonomi Daerah (2007), dan lain-lain.

Ia menikah dengan Ir. Yultifani dan memiliki seorang anak yang bernama Auzi Amazia Domasti.  Saat ini, ia menjabat sebagai anggota tim Visi Indonesia 2033. Tujuan sederhana dari tim ini adalah supaya pembangunan yang ada harus sejalan dengan konsekuensi dari kondisi yang ada dan bisa mewujudkan pertumbuhan dalam hal kesejahteraan masyarakat. Tim ini beranggotakan empat orang yang sama-sama memiliki keahlian yang mumpuni, yaitu Andrinof Achir Chaniago, Ahmad erani Yustika, Mohammad Jehansyah Siregar, dan Tata Mustasya.

Nama Lengkap : Andrinof Achir Chaniago
Profesi : Dosen di FISIP UI
Agama : Islam
Tempat Lahir : Padang
Tanggal Lahir : Sabtu, 3 November 1962
Zodiac : Scorpion

PENDIDIKAN
  • - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
  • - Program Master Perencanaan dan Kebijakan Publik, FE, UI
  • - Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan
  • - S3 di Pasca Sarjana Ilmu Filsafat UI
KARIR
  • - Dosen
  • - Research Fellow di The Habibie Center
  • - Direktur Eksekutif CIRUS Surveyors Group
  • - Penulis

Profil Biodata Yuddy Chrisnandi: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Yuddy Chrisnandi
Yuddy Chrisnandi menjadi salah satu tokoh muda yang terpilih sebagai menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Siapakah dia? Simak profil dan biodata Yuddy Chrisnandi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019, berikut ini.

Lelaki muda asal Bandung, Jawa Barat, ini merupakan salah seorang menteri yang diambil dari unsur partai politik. Ya, Yuddy Chrisnandi adalah Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Ia juga pernah dipercaya untuk mengampu posisi sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (BAPPILU) periode 2010-2015.

Meskipun orang parpol, namun pria kelahiran 29 Mei 1968 ini bukannya tanpa kemampuan dan pengalaman. Yuddy Chrisnandi tercatat sebagai pengajar di sejumlah perguruan tinggi, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Darma Singaraja Bali, STIE Latifah Al Mubarokah Tasikmalaya, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Indonesia, dan Universitas Nasional Jakarta.

Sebelum bergabung dengan Hanura, peraih gelar doktor dari Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2004 ini adalah politisi Partai Golkar. Bahkan, Yuddy Chrisnandi sempat bersaing memperebutkan posisi Ketua Umum Partai Golkar pada tahun 2009.

Riwayat pendidikan tinggi Yuddy Chrisnandi antara lain: meraih gelar S1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Bandung, gelar S2 diterimanya dari Universitas Indonesia pada bidang ilmu ekonomi, dan di perguruan tinggi yang sama, Yuddy Chrisnandi mendapatkan gelar S3 pada bidang ilmu politik.

Nama Lengkap : Yuddy ChrisnandiTempat, Tanggal Lahir : Jawa Barat, 29 Mei 1968

PENDIDIKAN :
Umum :
- SD Negeri Panitran III Cirebon ( 1980 )
- SMP Negeri I Cirebon ( 1983 )
- SMA Negeri I Cirebon ( 1986 )
- Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung ( 1991 )
- Fakultas Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia (UI) ( 1997 )
- Program doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) ( 2004 )

PERJALANAN KARIER :
Pekerjaan :
- Dosen Fakultas Ekonomi , Universitas Trisakti
- Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Nasional
- Dosen PPS Ilmu Politik Universitas Indonesia
- Karyawan Bank Bukopin Pusat ( 1991 - 1992 )
- Karyawan Bank Bumi Daya Pusat ( 1992 - 1994 )
- Staf Khusus Ketua Ketua BPPN ( 1998 - 2000 )
- Staf Khusus Kapolri ( 1999 - 2000 )
- Staf Khusus Wapres Wakil Presiden RI ( 2001 - 2003 )

Legislatif :
- MPR dari Partai Golkar ( 1997 - 1999 )

Keterlibatan dalam Organisasi :
- Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar
- DPR dari Partai Golkar ( 2004 - 2009 )

Keterlibatan dalam Organisasi :
- Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar

KEGIATAN LAIN :
- Ketua Departemen Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) DPP Golkar
- Ketua Pimpinan Majelis Nasional KAHMI (Korps Alumni HMI)
- Ketua Bidang Internasional MKGR (Musyawarah Keluarga Gotong Royong)
- Ketua Bidang Organisasi Lemkari (Lembaga Karatedo Indonesia)
- Pokja PP-OKK Golkar ( DPP) ( 1991 - 1995 )
- Bappilu DPP Golkar ( Bidang seni budaya ) ( 1995 - 1997 )
- Pengurus DPP Golkar ( Dept Pemuda) ( 1998 - 2004 )
- Pengurus Golkar (Dept Hukum dan Ham) ( 1998 - 2004 )
- Ketua DPP Partai Hanura ( 2010 - 2015 )

PUBLIKASI :
- Kontributor Buku : Membangun Kemandirian Indonesia Penerbit : Yayasan Kebangsaan Bersatu ( 1995 )
- KPP HAM Bukan Pengadilan HAM Penerbit : Yayasan Kebangsaan Bersatu ( 1999 )
- Editor Buku : Orang Berkata Tentang Wiranto Penerbit : Yayasan Kebangsaan Bersatu ( 2001 )
- Kurator Buku : Pemimpi Perubahan; PR Untuk Presiden RI 2005-2009 Penerbit : Kota Kita Press ( 2004 )
- Reformasi TNI, Perspektif Baru Hubungan Sipil-Militer di Indonesia Penerbit : LP3ES ( 2005 )
- Kesaksian Para Jenderal Penerbit : LP3ES ( 2007 )
- Post Soeharto Civil-Military Relations in Indonesia Penerbit : Rajaratnam School of International Studies Singapore ( 2007 )
- Beyond Parlemen; Dari Politik Kampus Hingga Suksesi Kepemimpinan Nasional Penerbit : Transwacana ( 2008 )

KELUARGA :
- Velly Elvira, SH (isteri)

Profil Ryamizard Ryacudu: Menteri Pertahanan 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Ryamizard Ryacudu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akhirnya mempercayakan posisi Menteri Pertahanan kepada Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu. Berikut ini profil dan biodata Ryamizard Ryacudu yang baru saja ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK.

Ryamizard Ryacudu memulai karir militernya dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) lulus tahun 1974, kemudian mengikuti pendidikan khusus Suscapa selama satu tahun dari 1985 hingga 1986, dan pada tahun 1991 lulus dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).

Menantu tokoh militer nasional sekaligus mantan Wakil Presiden Try Sutrisno ini dikenal sebagai sosok berkarakter tegas dan disiplin yang sudah kenyang pengalaman di kancah kemiliteran. Ryamizard Ryacudu pernah mengampu jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 2002 hingga 2005.

Sebelumnya, pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, pada 21 April 1950 ini menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya (14 Januari 1999 hingga 4 November 1999), Pangdam Jaya/Jayakarta (4 November 1999 hingga 1 Agustus 2000), dan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad (1 Agustus 2000 hingga 4 Juni 2002).

Sebagai Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu telah memiliki gambaran mengenai apa yang akan dilakukannya selama menjabat nanti, “Pertahanan itu kan darat laut udara. Fisik dan non fisik. Itu garis besar saya. Jadi kan berkaitan semua. Jadi ya saling dukung. Maritim mendukung pertahanan juga dong. Kalau maritim tidak mendukung pertahanan ya bolong begitu.”

Profil Tjahjo Kumolo: Menteri Dalam Negeri 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Tjahjo Kumolo
Satu lagi tokoh partai politik yang dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk mengampu tugas sebagai menteri, yaitu Tjahjo Kumolo yang sebelumnya adalah Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ini dia profil dan biodata Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019.

Tjahjo Kumolo merupakan salah satu tokoh sentral di PDIP dan dikenal cukup dekat dengan sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri. Lahir di kota yang sama dengan Jokowi, yakni Solo, pria berkacamata ini merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia periode 2009-2014 dari partai moncong putih.

Saat masih menjadi anggota DPR-RI, politisi kelahiran tanggal 1 Desember 1957 ini juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP. Tjahjo Kumolo tercatat sebagai sebagai anggota Komisi I DPR-RI yang membawahi bidang pertahanan, luar negeri, dan informasi.

Meskipun lahir di Solo, namun Tjahjo Kumolo menghabiskan masa kecil dan remajanya di Semarang. Ia menempuh bangku SD, SMP, hingga SMA di ibukota Provinsi Jawa Tengah itu, juga saat tercatat sebagai peraih gelar sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang pada 1985.

Pada tahun 1994, Tjahjo Kumolo lulus dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Jakarta. Sebelum itu, ia sudah berkecimpung di kancah politik bersama Golkar sejak tahun 1987 hingga akhirnya Tjahjo Kumolo pindah ke PDIP pada tahun 1999 dan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di partai tersebut hingga kini.

Profil Rini Soemarno: Menteri BUMN 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Rini Soemarno
Rini Soemarno resmi ditunjuk sebagai menteri BUMN Indonesia dalam Kabinet Kerja Jokowi JK periode 2014-2019. Perempuan yang diklaim dekat dengen Megawati Soekarno Putri, Ketua PDI-P ini kaya pengalaman sebagai CEO berbagai perusahaan terkemuka.

Menjadi menteri bukanlah hal baru bagi Rini Mariani Soemarno. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Kabinet Gotong Royong yang diusung Megawati pada periode 2001-2004. Kini, Rini hadir kembali dengan pujian setinggi langit dari Jokowi.

Dalam perkenalan kabinetnya Minggu (26/10) lalu Joko Widodo berkomentar, “Beliau (Rini) profesional. Kaya pegalaman sebagai CEO di perusahaan besar. Pekerja keras, ketua Tim Transisi, pernah menjadi Menteri Perindustiran dan Perdagangan. Saya menilai ia adalah pekerja yang cepat … saya ralat, super cepat, lincah sekali.”

Rini Soemarno terpilih sebagai salah satu dari 18 menteri kalangan profesional. Lulusan Wellesley College, Massachusetts tercatat sebagai menteri Kabinet Kerja terkaya dengan harta Rp 48.07 miliar. Pengalamannya luar biasa, termasuk menjadi presiden direktur PT Astra Internasional pada 1998-2000.

Rini tidak hanya mendapatkan dukungan dari Jokowi. Ia juga dipuji Dahlan Iskan, sosok yang posisinya digantikan Rini pada pemerintahan baru. Disampaikan oleh Dahlan kepada MetroTVNews, “Pengganti saya harus bisa menjaga BUMN dari intervensi politik. Juga menjaga dari campur tangan pihak luar dan asing.”

Tantangan sebagai menteri di wilayah ‘basah’ akan dijawab Rini Soemarno lima tahun mendatang. Suara-suara sumbang terhadapnya, termasuk dari kalangan pendukung Jokowi, semestinya akan dijawab dengan prestasi. Jika tidak, nilai minus tidak hanya dialamatkan pada Rini, tetapi Jokowi dan Megawati Soekarno Putri.

Nama Lengkap : Rini Mariani Soemarno
Tempat/ Tanggal Lahir : AS, 9 Juni 1958
Agama : Islam
Pendidikan: Fakultas Ekonomi, Wellesly College Massachusetts, USA (1981)

Karier Utama:

Direktur Utama PT Astra International, Jakarta (1998-2000)
Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia (2005)
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004)

Profil Retno Lestari Priansari: Menteri Luar Negeri 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK


Retno Lestari Priansari
Retno Lestari Priansari yang ditunjuk sebagai Menlu (Menteri Luar Negeri) Indonesia 2014-2019 dalam kabinet kerja Jokowi JK memiliki sejarah tersendiri. Retno merupakan Menteri Luar Negeri perempuan pertama di negara ini. Latar belakang sebagai diplomat kenyang pengalaman adalah modal besar bagi istri Agus Marsudi tersebut.

Retno Lestari Priansari telah memiliki rentang karier yang luar biasa sebelum ditunjuk masuk dalam kabinet Jokowi JK. Ia adalah dubes karir termuda dalam sejarah Indonesia, dan terakhir menjabat sebagai duta besar untuk kerajaan Belanda. Dalam keseharian, Retno dikenal sebagai pribadi yang energik, tegas, dan ramah.

Lulusan termuda Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM pada 1985 ini berasal dari almamater yang sama dengan Jokowi. Bahkan sebelum merampungkan kuliah, Retno sudah direkrut oleh Departemen Luar Negeri berkat prestasi akademik yang cemerlang.

Retno pernah terlibat sebagai Tim Pencarian Fakta (TPF) dalam kasus meninggalnya aktivis HAM, Munir. Selain itu dikutp oleh VIVAnews, Retno juga berpengalaman sebagai utusan khusus presiden untuk masalah Aceh (2004) dan Moratorium Utang (2005).

Ia juga pernah menjabat sebagai duta besar untuk Norwegia dan Islandia. Ia juga pernah mencicipi jabatan sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa selama empat tahun sejak 2008.

Seperti halnya menteri-menteri lain dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK, Retno Lestari Priansari diyakini memiliki filosofi yang klop dengan presiden. Ia dikenal terbuka dengan perubahan. Retno juga memiliki konsep bahwa diplomasi Indonesia di tingkat internasional akan lebih mengutamakan diplomasi ekonomi.

Berikut ini profil singkat Retno Lestari Priansari.

Nama : Retno Lestari Priansari Marsudi
Tempat/ Tanggal Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 27 November 1962
Pendidikan Terakhir : Magister dari Haagsche Hooge School Den Haag
Jabatan Terakhir: Duta Besar RI di Den Haag, Belanda

Profil Susi Pudjiastuti: Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK


Gayanya yang eksentrik, bicaranya ceplas-ceplos. Selain nada suaranya yang berat, layaknya kaum adam, tak jarang wanita ini juga menghisap sebatang rokok filter membuat kesan 'angker' dengan orang yang berhadapan di depannya.

Ditambah gambar tato di beberapa bagian tubuh serta kerut di wajah wanita ini mungkin bisa menggambarkan betapa keras jalur hidup yang ditempuhnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru, Susi Pujiastuti (50) sebagai wanita bisnis memang merangkak dari bawah. Dilahirkan dari kalangan pedagang, Susi memulai karirnya sebagai pedagang ikan segar. Ia sukses di industri perikanan modern dan penerbangan carter beraset ratusan miliar rupiah.

Masing-masing adalah PT ASI Pujiastuti Marine Product yang bergerak di bisnis perikanan, dan Susi Air yang merupakan maskapai sewa dengan hampir 50 pesawat propeler jenis Cessna Grand Caravan dan Avanti. Dari dua perusahaan itu, Susi bisa menghidupi ribuan karyawan.

Jalan hidup wanita ini memang penuh liku. Seusai memutuskan keluar dari bangku SMA di daaerah perbatasan Cilacap dengan Jawa Barat, Jawa Tengah, pada 1983, Susi mulai menjalani pekerjaannya sebagai pengepul ikan dengan modal pas-pasan.

Usahanya terus berkembang. Tidak puas hanya berbisnis ikan laut di satu daerah, Susi mulai melirik daerah Pangandaran di pantai selatan Jawa Barat. Ternyata, di sana keberuntungan Susi datang. Usaha perikanannya maju pesat. Jika semula dia hanya memperdagangkan ikan dan udang, maka Susi mulai memasarkan komoditas yang lebih berorientasi ekspor, yaitu lobster.

Dia membawa dagangannya sendiri ke Jakarta untuk ditawarkan ke berbagai restoran seafood dan diekspor. Ternyata pasar yang lebih luas masih membentang luas, ekspor lobster. Karena besarnya permintaan luar negeri, untuk menyediakan stok lobster, Susi pun harus berkeliling Indonesia mencari sumber suplai lobster.

Saat itu masalah timbul. Problem justru karena stok melimpah, namun transportasi, terutama udara, sangat terbatas. Untuk mengirim dengan kapal laut terlalu lama karena lobster bisa terancam busuk atau menurun kualitasnya.

Pada saat itulah timbul ide Susi lainnya untuk membeli sebuah pesawat. Gayung bersambut, sang suami Christian von Strombeck, yang merupakan pilot berkewarganegaraan Jerman mendukungnya. Sebagai pilot pesawat carteran, Christian sudah berpengalaman dalam bisnis pesawat.

Sebuah pesawat jenis Cessna dia beli. Alat transportasi itu sangat membantunya mengangkut lobster dari daerah-ke daerah lainnya.

Dibandingkan diangkut dengan darat yang butuh waktu relatif lama dan banyak lobster yang mati di jalan, tentu pengangkutan dengan pesawat ini lebih ekonomis. Ia juga mampu meningkatkan produktivitas perdagangan ikannya. Nilai jual komoditas nelayan di daerah juga naik.

“Nelayan bisa mendapatkan nilai tambah. Misalnya saja, lobster di Pulau Mentawai yang tadinya hanya dijual Rp 40.000 per kilo ke tengkulak, setelah itu bisa dinaikkan menjadi Rp 80.000 per kilo saat itu. Uang lebih bisa dikantongi nelayan, karena tanggungan biaya transportasi turun drastis,” kata Susi kepada Tribunnews.com, saat itu.

Jadi, kebutuhan terhadap pesawat penumpang pun semakin meningkat seiring dengan ekspor yang terus bertambah. Belakangan, pesawat yang tadinya hanya untuk mengangkut barang dagangan laut, dia coba sewakan kepada masyarakat yang ingin menumpang.

“Ternyata, permintaan transportasi sangat besar karenanya kita pun mengembangkan bisnis pesawat carter ini dan Susi Air,” ujarnya.

Saat ini, Susi Air memiliki 46 pesawat kecil, antara lain jenis Cessna Grand, Avanti, dan Porter. Harga pesawat Cessna hampir mencapai Rp 20 miliar per unit. Adapun harga pesawat Avanti bisa empat kali lebih mahal. Bisa dibilang, Susi Air saat ini telah merajai dari maskapai carteran di Indonesia.

Susi tidak puas begitu saja dengan pencapaiannya. Wanita beranak tiga ini juga telah membangun sekolah pilot di Pangandaran. Ia beralasan, selain untuk memenuhi kebutuhan pilot juga membangun SDM dari Pangandaran dan sekitarnya, tempat kantor pusat Susi Air itu berdiri. Hal ini juga untuk mengurangi jumlah pilot asing yang masih mewarnai maskapai tersebut.

Bisnis Lobsternya sempat goyang saat terjadi bencana tsunami di selatan Pulau Jawa pada pertengahan 2000-an. Menurutnya, saat itu hampir seluruh nelayan lobster bangkrut bahkan banyak yang menjadi korban. Dari ekspor yang setahunnya bisa mencapai 10 juta dollar AS, saat itu jatuh hingga menjadi 1 juta dollar saja.

"Cukup lama untuk merecovery, butuh bertahun-tahun agar nelayan bisa kembali mendapatkan bisnis mereka kembali," ujarnya.



Salah satu menteri yang cukup menyedot perhatian adalah Susi Pudjiastuti. Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla ini ramai dibicarakan di media sosial. Mulai dari gayanya hingga masalah tatoo-nya. Harian KONTAN pernah menuliskan kisah Susi Pudjiastuti ini. Ternyata, perempuan yang tidak berpendidikan tinggi ini adalah seorang yang luar biasa. Berikut kisahnya:

Pendidikan bukan satu-satunya tiket untuk menggapai sukses dalam hidup. susi pudjiastuti telah membuktikannya. Meski hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia berhasil membangun bisnis perikanan dan penerbangan dengan omzet ratusan miliar per tahun.

Ulet dan tekun dalam mengembangkan usaha menjadi kunci sukses susi pudjiastuti mengembangkan bisnis perikanan dan penerbangan. Ia mengawali bisnis pada 1983 dengan menjadi pedagang pengumpul (pengepul) ikan bermodal pas-pasan di Pangandaran, Jawa Barat. Tahun 2005, ia mulai merambah bisnis penerbangan.

Susi pudjiastuti mendirikan Susi Air seorang diri dari nol. Saat itu ia sudah menikah dengan seorang pilot pesawat carteran asal Jerman bernama Christian von Strombeck. Ceritanya, setelah menikah dengan pilot asal Jerman itu, susi berangan-angan mengangkut ikannya menggunakan pesawat. Keinginan itu timbul karena transportasi darat memakan waktu lama dan membuat ikan-ikannya mati begitu tiba di Jakarta. Selain risiko kematian, harga ikan juga jatuh.

Tetapi dengan pesawat, Susi cuma membutuhkan waktu satu jam, dari Pangandaran sampai ke Jakarta, sehingga harga ikan pasti tinggi karena lebih segar. Ketika itu, Strombeck mendukung keinginan isterinya itu.

Walau kini sudah berpisah, banyak orang mengaitkan kemajuan susi Air dengan kehadiran Strombeck. Namun susi menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki share ownership dengan mantan pasangannya tersebut. "Karena ada orang kita yang enggak appreciate bangsa sendiri," keluh Susi.

Dari hasil pernikahannya dengan Strombeck, Susi dikaruniai tiga orang anak. Di pertengahan tahun antara bulan Mei hingga bulan September, ia rutin mengambil liburan panjang untuk menghabiskan waktu bersama anak-anaknya tersebut.

Maklum, kedua anaknya kini tinggal di Amerika Serikat sehingga tak mungkin bertemu setiap saat. "Itulah kesempatan bagi saya untuk bertemu dan melepas rindu bersama mereka," katanya. Meskipun memiliki tiga orang anak, Susi tidak berencana mewariskan bisnisnya kepada anak-anaknya itu.

Untuk meneruskan kelanjutan usahanya, ia sudah membentuk sebuah yayasan sejak tahun 1998. Yayasan ini yang nantinya mengambil alih bisnis ketika dirinya meninggal. "Karena saya menyadari bahwa bisnis ini kan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, juga tujuan lainnya untuk kepentingan rakyat kecil seperti nelayan," tutur Susi.