Rabu, Mei 7

Sala Lauak Pariaman


Bila kebetulan Anda berada ke Kota Pariaman, Sumatera Barat, pada bulan puasa ini, mampirlah ke Pantai Gandoriah di pinggir kota. Di sana saban sore sudah berjejer penjual sala lauak atau sala ikan khas masakan Pariaman.

Sala lauak Pariaman sudah lama terkenal. Tidak lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke kawasan ini tidak mencicipi sala lauak dan membawanya untuk penganan dibawa pulang. Sementara pada hari biasa, sala lauak dimakan di tepi pantai di bawah rindangnya pohon pinus, pada bulan ini banyak yang membelinya untuk teman makan nasi saat berbuka.

Sala lauak berbahan ikan atau cumi-cumi tangkapan nelayan setempat yang masih segar. Kemudian dibalut adonan tepung beras yang diberi bumbu dan akhirnya digoreng.

Rasanya? Gurih dan ditambah dengan lembutnya daging ikan atau cumi di dalamnya pastinya menambah selera berbuka. Bumbu sala adalah tepung beras, asam, kunyit, garam, dan jeruk nipis, yang dijadikan adonan yang dibalurkan ke ikan dan cumi-cumi lalu langsung digoreng.

Pemilik Nasi Sek Pondok Salero di pantai Pariaman, Hasnierti Jamal, 45 tahun, memiliki kiat tersendiri dalam membuat sala. Setelah subuh ia membeli ikan dan cumi-cumi hingga satu baskom kepada nelayan di sekitar pantai. Ikan dan cumi yang segar akan membuat sala lebih gurih.

Sala ini biasanya dimakan dengan nasi hangat, anyang sayuran (sayuran yang direbus dan diberi parutan kelapa), dan sambal lado tomat. Sala lebih enak jika dimakan agak panas. Harga sepiring sala lauak nan gurih yang berisi lima potong ternyata hanya Rp 5.000.

Tak cuma sebagai teman menu berat, ada juga sala yang untuk kudapan. Namanya sala bulek atau sala bulat. Sala yang satu ini terbuat dari tepung beras yang dibaluri bumbu sala dan ditambah ikan teri yang dipotong kecil-kecil, lalu disiram air menggelegak sehingga adonan seperti bubur nasi yang kental. Lalu ia dibulatkan dan digoreng. Ini juga penganan populer di Pariaman.



Tidak ada komentar: