Jumat, Mei 9

Masjid Tuo Kayu Jao Solok

Terkadang, sebuah peninggalan sejarah, bisa menjadi salah satu objek wisata yang mampu mengundang pertanyaan dan dijadikan sebagai salah satu bahan pembelajaran bagi beberapa wisatawan. Salah satu peninggalan sejarah tersebut adalah Masjid Tuo Kayu Jao, sebuah masjid yang memiliki sejarah panjang di Solok, Sumatera Barat.

Lokasi dan Transportasi
Masjid Tuo Kayu Jao terletak di Kenagarian Kayu Jao, Kecamatan Gunung Talang, Solok, Sumatera Barat. Untuk menemukan masjid ini juga bukan hal yang sulit. Sayangnya, untuk angkutan umum yang melintas masih kurang memadai.

Tetapi, bukan berarti anda tidak bisa menggunakkan angkutan umum. Anda bisa menggunakkan kendaraan umum berupa ojek, taksi ataupun bentor. Ada pula angkutan berupa travel yang menuju Alahan Panjang. Sayangnya, dengan kendaraan ini, anda hanya bisa sampai jalan utama di Kenagarian Kayu Jao saja.

Kemudian, dari jalan utama ini, anda harus melanjutkan perjalanan lagi sekitar 500 meter untuk mencapai lokasi masjid. Maka dari itu, penggunaan travel kurang di anjurkan. Selain itu juga, harganya bisa lebih mahal. Solusi lainnya, jika anda datang bersama rombongan, ada baiknya anda menyewa kendaraan saja dari pusat kota. Harga penyewaan kendaraan pun beragam, mulai dari harga Rp 300.000 – Rp 500.000*) per hari nya.

Tetapi untuk anda yang sudah membawa kendaraan sendiri maupun kendaraan sewaan tanpa sopir. Anda bisa langsung menuju lokasi Masjid Tuo Kayu Jao ini melalui jalan utama menuju Alahan Panjang tidak begitu jauh jika anda dari Kota Solok, tetapi cukup memakan waktu sekitar 2 jam jika anda berangkat dari Padang. Kemudian, jika anda sudah masuk area Kenagarian Kayu Jao, anda bisa langsung menuju jalan ke arah masjid yang hanya sekitar 500 meter lagi jaraknya.

Wisata
Masjid Tuo Kayu Jao ini dinamai demikian karena memang merupakan masjid yang sudah cukup berumur dan merupakan masjid tertua di Sumatera Barat bahkan tertua kedua di Indonesia. Menurut cerita yang ada, masjid ini didirikan pada tahun 1599 masehi, atau sekitar abad ke 16.

Konstruksi dan arsitektur masjid ini ternyata juga memiliki makna tersendiri. Seperti jumlah tiang yang menyangga masjid, terdiri dari 27 tiang yang artinya 24 tiang berasal dari 6 buah suku yang memiliki 4 buah unsur pemerintahan adat atau disebut dengan ampek jinih.

Nah sedangkan 3 tiang lagi merupakan unsur-unsur agama yaitu, imam, khatib dan bilal. Tidak hanya tampak dari tiangnya, jendela yang ada di masjid ini berjumlah 13 buah yang menandakan jumlah dari rukun solat.

Bangunan ini memiliki ciri khas arsitektur Minang dengan atapnya yang terbuat dari ijuk. Belum lagi bangunan mihrab yakni tempat solat imam yang memiliki gonjong yang mencirikan kebudayaan minang. Atap dari masjid ini, dibuat bertingkat tiga dan ada kubah kecil di atas tingkatan yang ke tiga. Ketebalan ijuk yang menjadi atap dari masjid sekitar 15 cm dan uniknya lagi, pada awalnya, bangunan ini dibuat tanpa menggunakkan paku.

Tetapi, setelah adanya pemugaran-pemugaran, akhirnya beberapa bagian kayu harus di paku, kecuali pada bagian bangunan utama. Walaupun sudah mengalami beberapa kali pemugaran, keaslian bentuk dari masjid ini masih sangat terjaga. Warna dari masjid yang hitam pekat, juga bisa menjadi ciri khas tersendiri bagi masjid ini.

Pada zaman dulu, masjid ini tidak hanya digunakkan untuk ibadah dan syiar Islam saja, melainkan juga sebagai tempat bermusyawarah 3 buah jorong (desa) yang berada di sekitar masjid, juga sebagai tempat musyawarah menentukan strategi mengalahkan penjajah pada masa penjajahan.

Bahkan, pada masa itu, masjid ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan senjata. Tetapi untuk saat ini, masjid ini sudah diserahkan kepada dinas kebudayaan dan pariwisata Solok untuk dikembangkan sebagai cagar budaya dan salah satu tujuan wisata religius. Walaupun begitu, fungsi masjid sebagai tempat ibadah juga tetap berjalan. Selain untuk solat, juga sebagai tempat untuk mengajar mengaji.

Selain melihat dan mengetahui sejarah dari masjid ini, suasana di sekitar masjid benar-benar menyejukkan. Lokasi dari masjid yang dikelilingi oleh bukit-bukit, perkebunan teh serta ladang penduduk, menjadikan suasana masjid ini tampak sejuk dan menenangkan.

Belum lagi dengan adanya taman kecil yang menghias pekarangan masjid. Di depan masjid ini pula ada aliran sungai yang cantik sehingga sangat cocok untuk menenangkan pikiran anda sembari beribadah buat para muslim yang berkunjung.
Tips
1. Gunakan pakaian yang sopan, bagaimanapun juga, cagar budaya ini adalah sebuah tempat ibadah sehingga kita tetap harus menjaga sikap dan sopan santun.
2. Buat wisatawan yang beragama Islam, sempatkan untuk solat di masjid ini, karena suasanannya sangat cocok jika anda ingin lebih khusyuk.
3. Jika anda ingin lebih leluasa mengunjungi masjid, datanglah bukan pada jam-jam solat ataupun pada hari-hari besar tertentu, agar masjid tidak begitu dipadati oleh jema’ah.
Masjid Tuo Kayu Jao ini menjadi salah satu saksi nyata atas perkembangan Islam di Solok. Masjid yang berdiri ratusan tahun ini sangat sayang sekali untuk di lewatkan jika anda sedang dalam liburan di Kota Solok.

Selain menambah pengetahuan, anda juga bisa merasakan ketenangan yang ada di sekitar masjid ini. Jadi, sempatkan kunjungan anda ke Masjid Tuo Kayu Jao ini. Selamat berlibur!

*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu

Tidak ada komentar: