Kamis, April 24

He Asahi Shimbun


he Asahi Shimbun, surat kabar tertua dan terkemuka di Jepang akan mengekspos kepariwisataan di kota Bukittinggi. Dua wartawan dari harian tersebut, pekan lalu telah melakukan tugas peliputan di kota sejuk ini. Selain obyek-obyek wisata alam yang ada dalam kota, kedua wartwan tersebut juga wawancara khusus dengan walikota Drs. H. Djufri.

Eiki Yano, pimpinan biro Asahi Shimbun di Jakarta didampingi wartawannya Mohamad Surya kepada Singgalang di balaikota, Kamis lampau mengemukakan, ketertarikan mengekspos kepariwisataan Bukittinggi di media tersebut, tiada terlepas dari kepopuleran kota sejuk ini dalam kacamatan nasional. Dari negara-negara manapun di dunia ini orang kenal Bukittinggi. kota kecil berhawa sejuk memiliki pemandangan alam indah dan elok. Penduduknya ramah. Di samping itu, lanjut Eiki Yano, masyarakat Bukittinggi sampai kini tetap mempertahankan nilai-nilai agama dan adat istiadat. Konkretnya, adat dan agama itu tidak goyah sedikitpun, walauPun Bukittinggi ramai dikunjungi wisatawan. Padahal, banyaknya wisatawan yang datang itu sangat memungkinkan masuknya budaya luar. Justru masyarakatnya tetap mempertahankan budaya sendiri dan tidak terpengaruh budaya luar. Kiat apa yang dilakukan masyarakat dan Pemdanya, itulah yang ingin kami ekspos, ujarnya.

Eiki Yano mengaku terkejut saat memperoleh informasi di salah satu televisi nasional bahwa Pemko Bukittinggi mengeluarkan kebijakan melarang kegiatan berbau valentine pada tanggal 14 Februari lalu. Keterkejutan itu baru terjawab setelah ia wawancara dengan wako Djufri. Ternyata kebijakan itu diambil Pemko Bukittinggi atas aspirasi masyarakatnya. Pemko dan pemuka masyarakat sangat arif bagaimana mengantisipasi dampak kurang menguntungkan terhadap generasi mudanya, terutama sekali hal-hal berbau maksiat.

Ekspos tentang pariwisata Bukittinggi, seperti diungkapkan Eiki Yano, dimuat secara berkala .Informasi tentang Bukittinggi ini juga diperlukan di lingkungan masyarakat Jepang. Ia optimis, ekspos tersebut akan mengundang atensi masyarakat jepang untuk berkunjung ke kota jam gadang ini. Asahi Simbun, surat kabar tertua di Jepang yang kini sudah memasuki usia ke-120.

Eiki Yano, memberikan apresiasi atas komitmen Pemko dan masyarakat melestarikan peninggalan sejarah yang ada di Bukittinggi, salah satunya lobang jepang atau japanesse Tunnel. Lobang terowongan bawah tanah itu dibangun pada masa perang dunia kedua sekitar 1942. sampai kini masih terpelihara baik dan dijadikan obyek wisata.

Tidak ada komentar: