Bukittinggi adalah nama sebuah kota yang terletak di bagian utara Provinsi Sumatera Barat. Dua kata yang terhimpun jadi satu, mempunyai makna identik dengan letaknya pada ketinggian perbukitan. Terletak di tengah Pulau Sumatra dengan fisik berbukit dan berlembah, serta berhawa sejuk dan nyaman.
Kota Bukittinggi akan memukau hati Anda, dengan ketinggian 904-941 meter di atas permukaan laut menjadikan udara bukit tinggi jadi terasa sangatlah sejuk. Suhunya mencapai sekitar 16-23 drajat celcius. kontur tanah di kota ini berbukit-bukit, ada sekitar ada 27 bukit yang terdapat dalam wilayah kota Bukittinggi, Apabila perjalanan menggunakan mobil maka tak akan terasa bosan.
Bukittinggi merupakan pusat kebudayaan Sumatra Barat, terletak di dataran tinggi sebelah utara Padang di bukit Agam. Berbeda dengan Padang yang merupakan pusat roda pemerintahan dan perdagangan modern maka Bukittinggi adalah kota yang tenang dihiasi oleh panorama alam yang sungguh tiada duanya. Lembahnya yang sangat terkenal adalah Ngarai Sianok dengan kedalaman 100 M dan kemiringan antara 800 – 900 adalah salah satu daya tarik kota Bukittinggi dijadikan sebagai kota wisata. Keagungan Gunung Merapi, Gunung Singgalan dan, Gunung Sago pun ikut menghiasi moleknya kota Jam Gadang ini.
Kota Bukittinggi memiliki nama lain yaitu Tri Arga yang artinya tiga pegunungan agung yang memberikan keberuntungan. Bukittinggi memiliki udara yang sejuk menyegarkan karena ketinggian daerahnya lebih dari 900 m di atas permukaan laut. Walau di Bukittinggi sering hujan, hal tersebut tidak mencegah para wisatawan untuk datang ke kota yang banyak disebut orang sebagai kota paling ramah di pulau Sumatra.
Banyak wisatawan yang datang untuk mengunjungi Ngarai Sianok yang mengagumkan, jurang batu besar diselimuti pepohonan yang tumbuh di atasnya dan pegunungan sekitar secara dramatis menjadikan ngarai ini pemandangan yang sangat memikat hati.
Tempat ini merupakan tempat yang cocok jika anda menginginkan petualangan yang lebih menantang. Bandingkan dengan tempat lain di Sumatra, Bukittinggi hanya menerima sedikit pengunjung yang menjadikan kota sebagai markas pendakian yang dekat atau melakukan tur kebudayaan ke dataran tinggi Minagkabau. Masyarakat Bukittinggi dihuni ribuan masyarakat multietnik. Mereka hidup bersahaja dan berdampingan dalam harmoni kerukunan hidup.
TOPOGRAFI DAERAH
Wilayah Kota Bukittinggi terletak antara 100, 21° - 100, 25° Bujur Timur dan 00,17° - 00,19° lintang selatan dengan ketinggian 909 -941 m diatas permukaan laut, berhawa sejuk dengan suhu antara min 16,1 ° - 24,9° max. Kontur tanah bergelombang, terdiri dari bukit-bukit dan lembah-lembah, dengan luas wilayah 25,239 km2 yang terdiri dari 27 bukit yang populer, yaitu :
- Bukit Mandiangin
- Bukit Ambacang
- Bukit Upang-upang
- Bukit Pauah
- Bukit Lacia
- Bukit Jalan Aua Dalam Pasa
- Bukit Cindai
- Bukit Campago
- Bukit Gumasik
- Bukit Gamuak
- Bukit Guguak Bulek
- Bukit Sangkuik
- Bukit Apit Bukit Pinang Sabatang.
- Bukit Malambuang.
- Bukit Cubadak Bungkuak
- Bukit Sarang Gagak
- Bukit Tambun Tulang
- Bukit Cangang
- Bukit Parit Natuang
- Bukit Paninjauan
- Bukit Sawah Laweh
- Bukit Batarah
- Bukit Panganak
- Bukit Kandang Kabau
- Bukit Gulimeh
Bukittinggi yang terkenal sebagai kota pusat pengembangan pariwisata di Sumatera Barat, memiliki alam yang indah dengan dikenal dengan sebutan Bukittinggi Kota Wisata yang dicanangkan Gubernur Sumatera Barat Bapak Ir. Azwar Anas tanggal 11 Maret 1984. Lembahnya yang sangat terkenal ialah Ngarai Sianok yang terletak pada sisi barat kota Bukittinggi dengan kedalaman 100 m serta mempunyai kemiringan antara 80° - 90° yang menjadi daya tarik pariwisata, disamping Jam Gadang yang dibangun Controleur Rook Maker tahun 1926 dengan latar belakang tiga gunung yaitu: Gunung Merapi, Gunung Singgalang, dan Gunung Sago sehingga pernah populer dengan sebutan Tri Arga sebagai julukan untuk daerah ini.
Wilayah Kota Bukittinggi dikelilingi oleh Kabupaten Agam, dengan batas-batas:
- Utara : dengan Nagari Gadut dan Kapau Kecamatan TilatangKamang
- Selatan : dengan Nagari Taluak Kecamatan Banuhampu Sungai Puar
- Barat : dengan Nagari Sianok, Tabek Sarojo, Guguak, Koto Gadang, Kecamatan IV Koto
- Timur : dengan Nagari Ampang Gadang Kecamatan IV Angkat Canduang
IKLIM DAN GEOGRAFIS
Pada umumnya di kota ini banyak turun hujan, rata-rata 2,381 milimeter per tahun dengan jumlah hujan rata-rata 193 hari per tahun dan kelembaban hawa berkisar antara min 82,0% - 90,8% max. Oleh Karena itu daerah ini beriklim sedang, berhawa sejuk dengan suhu udara 17-24oC.
LUAS DAN PEMBAGIAN WILAYAH
Kota Bukittinggi terdiri dari 3 (tiga) kecamatan dan 24 (dua puluah empat) kelurahan, yaitu:
Kecamatan Guguak Panjang dengan 7 kelurahan :
- Kelurahan Benteng Pasar Atas
- Kelurahan Aur Tajungkang Tengah Sawah
- Kelurahan Bukit Cangang Kayu Ramang
- Kelurahan Kayu Kubu
- Kelurahan Pakan Kurai
- Kelurahan Tarok Dipo
- Kelurahan Bukit Apit Puhun
Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dengan 9 kelurahan :
- Kelurahan Puhun Tembok
- Kelurahan Campago Ipuh
- Kelurahan Puhun Pintu Kabun
- Kelurahan Campago Gulai Bancah
- Kelurahan Campago Guguak Bulek
- Kelurahan Manggis Gantiang
- Kelurahan Pulai Anak Aia
- Kelurahan Koto Selayan
- Kelurahan Garegeh
Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh dengan 8 kelurahan :
- Kelurahan Birugo
- Kelurahan Belakang Balok
- Kelurahan Sapiran
- Kelurahan Aur Kuning
- Kelurahan Pakan Labuah
- Kelurahan Parit Rantang
- Kelurahan Ladang Cakiah
KEPENDUDUKAN
Kota Bukittinggi mempunyai penduduk menurut data terakhir 98.551 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 2,04% pertahun. Dengan semangat membangun masyarakat Bukittinggi yang cukup menggembirakan, terbukti dengan meningkatnya kesejahteraan hidup yang pada umumnya bermata pencarian sebagai pedagang, pegawai, petani, pengusaha industri kecil dan kerajinan serta jasa-jasa lainnya. Sebagian besar penduduk Kota Bukittinggi beragama Islam sekitar 99% dan selebihnya beragama Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Penduduk terpadat berdomisili di Kecamatan Guguk Panjang, karena pusat perdagangan dan kegiatan lain sebagian besar berada di kecamatan tersebut dengan kepadatan rata-rata 5.531 jiwa per km2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar