Senin, Oktober 27

Profil Puan Maharani: Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2014-2019 Kabinet Kerja Jokowi JK

Puan Maharani
Puan Maharani (lahir di Jakarta, 6 September 1973; umur 41 tahun) adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk periode masa bakti 2009 - 2014. Di DPR, Puan Maharani berada di Komisi VI yang mengawasi BUMN, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta anggota badan kelengkapan dewan BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen), dan juga sebagai Ketua I Fraksi PDI Perjuangan di DPR mengantikan Tjahjo Kumolo yang sebelumnya sudah menjabat selama sembilan tahun.

Cucu dari Presiden Pertama RI, Soekarno dan anak dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dari pernikahannya dengan Ketua MPR RI ke-12, Taufiq Kiemas ini sudah mengenal dunia politik sejak usia sangat muda. Ia merupakan Sarjana Ilmu Komunikasi lulusan Universitas Indonesia dan ia meneruskan tradisi politik dalam keluarga Soekarno.


Puan Maharani, anak Megawati Soekarno Putri ternyata terpilih sebagai menteri Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kabinet Kerja Jokowi JK periode 2014-2019. Sebagai cucu proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno, Puan mendapatkan beban yang tak sedikit untuk membuktikan kapasitas dengan duduk di posisi pembantu presiden dalam pemerintahan baru.

Sosok Puan Maharani sudah melejit dalam beberapa tahun terakhir dan bukan tidak mungkin akan menjadi suksesor sang ibu sebagai ketua umum PDI-P di kemudian hari. Sarjana Ilmu Komunikasi UI ini juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-P di DPR periode 2014 hingga 2019.

Pengalaman yang mematangkan kemampuan Puan sebagai politikus. Ia terlibat sangat dalam di Pemilu 2014 lalu yang membantu PDI-P kembali menjadi partai penguasa setelah 10 tahun berstatus oposisi. Pada pemilihan legislatif lalu, partai berlambang banteng moncong putih itu meraup suara terbanyak, melebihi Golkar.

Bicara popularitas, Puan Maharani juga memilikinya. Sebagai anggota DPR, ia termasuk dalam deretan orang yang memperoleh suara terbanyak dalam dua pemilu terakhir, tahun 2009 dan 2014. Tahun ini, sendirian Puan mendapatkan kenaikan pemilih lebih dari 120 ribu suara yang membuka jalan baginya melenggang mulus ke Senayan.

Kabinet Jokowi JK tidak bisa lepas dari kritik. Termasuk ketika Puan Maharani yang orang parpol dan berada dalam lingkaran dalam Megawati bisa menjabat sebagai menteri. Namun, sang putri mahkota sudah menjawab keraguan itu dengan berkata, “(saya masuk sebagai menteri) Bukan karena anak, karena keluarga, atau titipan.”

Waktulah nanti yang akan membuktikan kapasitas Puan dalam jabatan barunya.

Tidak ada komentar: