Minggu, Oktober 12
Beredarnya Video Kekerasan Anak SD PERWARI Bukittinggi
Dunia pendidikan kita masih belum bisa lepas dari berbagai isu negatif yang menerpanya. Mulai dari karut marut ujian nasional, biaya sekolah yang katanya gratis, tapi kenyataannya masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi masalah buku yang beredar,yang tidak sesuai dengan porsi anak didik dan malah dibumbui dengan cerita esek-esek. Ada juga kasus kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap anak muridnya dan juga kekerasan diderita oleh murid, justru pelakunya adalah teman kelasnya sendiri.
Hari ini kembali kita dikejutkan oleh beredarnya sebuah video kekerasan yang terjadi di sebuah sekolah SD swasta bernama SD Perwari Bukittnggi Sumatera Barat. Video ini diunggah ke youtube oleh akun Bukittinggi info. Video ini diunggah pada tanggal 11 Oktober 2014. Video ini berudasi 1 menit 52 detik. Walaupun berudasi singkat,tapi membuat kita yang melihatnya menjadi geram bukan kepalang.
Berita video kekerasan ini menyebar cepat lewat jaringan sosial Facebook dan twitter, Masyarakat Sumatera Barat menjadi heboh dengan beredarnya video kekerasan ini. Berbagai macam tanggapan berhamburan keluar dari mulut. Sangat memprihatinkan sekali kelakuan murid SD seperti yang diperlihatkan dalam video itu.
Adekan kekerasan yang memilukan ini terjadi disebuah kelas SD Perwari Bukittingi Sumatera Barat seperti yang disebutkan oleh pengunggahya. Disebutkan kejadian ini terjadi beberapa hari yang lewat dalm jam belajar sekolah. Terlihat seorang murid perempuan yang berdiri disudut ruang kelas,dihajar dan dipukuli secara bergantian oleh teman-teman sekolahnya. Murid perempuan naas ini dipukuli secara bergantian oleh teman sekelasnya karena tidak memberi uang yang diminta oleh teman sekelasnya,karena uang jajannya sudah habis dan dijanjikan akan dikasihkan besok harinya.
Sadisnya lagi adekan kekerasan ini juga ikut dilakukan oleh seorang perempuan yang begitu tega menjadi algojo dengan ikut menendang teman perempuannya sendiri. Kasihan benar anak perempuan ini menjadi sansak hidup oleh teman-teman sekelasnya sendiri ,tanpa ada yang berusaha untuk memisahkan atau untuk memberi tahu guru-gurunya.
Ada yang menendang seperti tendangan taekwendo.Teman-teman yang lain malah bersorak sambil mengatakan " Taruuih, taruuih,yang artinya terus,terus, tanpa rasa belas kasihan. Terdengar juga teriakan yang mengatakan engak, yang artinya bodoh. Seorang bocah dengan senyumnya menatap kearah kamera. Sementara si korban hanya bisa menangis disudut ruang kelas, tanpa bisa melakukan apa-apa.
Menurut Bukitinggi info, Pihak sekolah sudah memanggil orang tua dari pelaku kekerasan terhadap teman perempuannya,tapi sampai sekarang belum ada tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan. Sedangkan kepala Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi,belum bisa dihubungi karena masih belum kembali dari ibadah haji. Video kekerasan ini mendapat tanggapan penuh emosi dari komentatornya. Sampai saat ini video ini sudah dikomentari oleh 47 orang. Berbagai ungkapan cacian dan makian berhamburan keluar. Kelakuan biadab dari anak-anak ini,telah memaju emosi dan rasa berang dari masyarakat. Ada yang bilang bangsat, binatang dan bajingan.
Berikut beberapa komentar yang berhamburan terhadap prilaku kekkerasan anak murid SD ini.
- Parangai nyo sabana binatang,, sambil galak2 nyo tangani kawan cewek nyo. Sebagai masyarkat minang,, niniak mamak, urang sumando, sapasukuan dunsanak sadolah nyo, di usuik sampai salasai Di agiahan ka pembinaan nan batua, Awasi tontonan jo internet anak2 kini.
- Bangsatt memang... Terlahir dari keluarga binatang yg membiarkan anaknya mempunyai naluri binatang!!!!!!Ga kebayang anak sy jg di perlakukan begitu... Ya Allah!!! Penting utk para orang tua memerhatikan tingkah laku si anak!! Jgn karena sayang maka kelakuan ank yg di luar batas jd dibiarkan,itu bukan sayang namanya,tp memupuk dia utk menjadi bajingan kecil dan akan terus berlanjut sampai ketingkat bajingan sesungguhnya..wassalam! Kindi Yanuarangat disayangkan yg di Pukuli itu Anak Perempuan. Sangat disayangkan juga anak² sekarang terenggut masa depan mereka yg ceria dikarenakan konten mereka sebagai anak² berkurang.
Pada bulan Mei 2014 juga terjadi aksi kekerasan terhadap murid SD yang membawa maut. Renggo Khadapi bin Yurnalis yang masih berusia 11 tahun,harus mengakhiri hidupnya setelah mendapat perlakukan kekersan dari kakak sekolahnya. Kejadian ini terjadi pada SDN 09 Makassar. Aksi kekerasan dipicu setelah korban tanpa sengaja menyenggol tangan S,kakak kelasnya yang sedang memegang es. Rupanya kejadian ini membuat S dendam pada Renggo, pada hal Renggo juga sudah meminta maaf dan menggantinya. Tapi tetapa saja S menghajar dan memukulnya didalam sebuah ruang sekolah.
Aksi kekerasan yang terjadi pada SD Perwari Bukitinggi ini harus segera mendapatkan perhatian serius dari Dinas Pendidikan Sumatera Barat. Dalam hal ini pihak sekolah,juga harus lebih ketat melakukan pengawasan terhadap murid-murid pada saat jam istirahat atau sedang tidak ada guru dikelas. Pelaku dalam adegan kekerasan ini perlu mendapatkan hukuman yang mendidik dan pembinaan yang lebih serius baik dari sekolah maupun oleh orang tua yang bersangkutan.Alangkah memalukan sekali kasus ini menimpa kota Bukittinggi Sumatera Barat,dimana juga dulu terkenal sebagai kota pendidikan. Banyak tokoh-tokoh nasional dilahirkan di kota ini. Kejadian ini benar-benar sebuah aib yang memalukan bagi masyarakat minang kabau.Semoga saja kasus ini menjadi perhatian yang serius juga dari Gubernur Sumatera Barat.
Semoga semua bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih mawas diri bagi anak -anak kita untuk bisa membina dan mengawasi supaya bisa berprilaku baik dan punya rasa empati dan rasa kasih sayang terhadap sesama temannya.
Video dari bukittinggi info ini sudah dihapus dari akunnya.
Sumber
TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan terhadap murid perempuan Sekolah Dasar Trisula Perwari, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, yang terekam dalam video membuat orang tua siswa khawatir. Mereka takut kejadian serupa terjadi terhadap anaknya. (Baca:Siswi SD Bukittinggi Dianiaya Saat Ada Guru)
"Pasti cemas. Apalagi anak saya perempuan juga," ujar Gufroni, 40 tahun, salah seorang orang tua siswa SD Perwari, Senin, 13 Oktober 2014. (Baca: Siswi SD Bukittinggi Dianiaya Saat Pelajaran Agama)
Gufroni mengaku awalnya ia tidak mengetahui kejadian yang berlangsung pertengahan September lalu. Ia mengetahui penganiayaan di tempat anaknya bersekolah melalui media.
"Pihak sekolah harus menyelesaikan persoalan ini segera," ujarnya.
Nasrul, 47 tahun, orang tua siswa lainnya, juga mengaku khawatir setelah adanya kejadian ini. "Kita waswas juga," ujarnya. (Baca:Penganiayaan Siswa SD Bukittinggi, Sekolah Lalai))
Orang tua siswa SD Perwari lainnya, Hani Novita, meminta kejadian ini segera diusut agar tidak terulang lagi. "Kita khawatir. Selama ini baik-baik saja," ujarnya. (Baca:Siswi SD Bukittinggi Dianiaya Meski Sudah Terpojok)
Video yang diunggah ke halaman YouTube ini memperlihatkan seorang murid SD perempuan dihajar teman-teman sebayanya berjumlah lima orang. Satu perempuan dan empat orang laki-laki. Video yang berdurasi 1 menit 52 detik itu mempertontonkan kekerasan. Pertama, seorang bocah laki-laki menendangnya sebanyak tiga kali, kemudian disusul temannya perempuan dengan tendangan kanan yang mengarah ke pinggang korban.
Sumber Tempo.com
►►Orang Ini Akui Pertama Kali Upload Video Kekerasan Anak SD Perwari di Jejaring Sosial
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar