Rabu, Juli 29

Surat terbuka MULYADI buat Masyarakat Sumbar

Para pendukung saya di Sumatera Barat yang saya cintai. Semua tentu sudah mengetahui bahwa saya tidak melanjutkan penca­lonan saya pada Pilkada Gubernur Sumatera Barat 2015. Hal ini tentu akan menimbulkan pertanyaan kenapa saya tidak jadi maju.

Sebab, sejak beberapa minggu yang lalu, media begitu gencar memberitakan, saya akan tetap maju sebagai Bakal Calon Gubernur dengan pasangan Wakil Gubernur Fauzi Bahar. Sehubungan dengan hal tersebut saya perlu memberikan penjelasan melalui siaran pers ini.

Pertama-tama, saya ingin menyampaikan rasa terimakasih saya sebesar-besarnya pada masyarakat Sumatera Barat, pada para rela­wan, pada para tokoh, pada para awak media yang selama ini sudah mendukung rencana pencalonan saya.

Buat saya adalah sebuah kehormatan untuk mengenal dan bekerja sama dengan semua pihak, karena saya telah menganggap kita semua adalah sebuah keluarga besar yang akan selamanya saya kenang budijasanya.

Saya sungguh bahagia melihat begitu banyak orang di Sumbar ini yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, bahkan pikiran untuk memperjuangkan cita-cita bersama membangun daerah yang kita cintai ini. Saya percaya apa yang telah kita lakukan bersama tidak akan sia-sia dan Allah SWT akan membalas semua pengorbanan dan jasa-jasa tersebut.

Sebagai sebuah keluarga hubungan kita tentu tidak terbatas hanya dalam masalah pencalonan Gubernur ini saja, ke depan masih banyak hal-hal besar yang harus kita kerjakan bersama-sama.

***

Provinsi Sumbar memiliki sumber daya besar untuk menjadi wilayah yang berwibawa dan makmur. Provinsi ini siap menjadi salah satu dari tujuh provinsi terkemuka di Indonesia, baik dari sisi pem­bangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat, penegakkan hukum maupun dalam pemeliharaan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam.

Menurut hemat saya, pemerintahan provinsi yang dibutuhkan Sumbar saat ini adalah pemerintahan yang amanah dan merakyat. Yakni pemerintahan provinsi yang sanggup menimba inspirasi dari ke­jayaan sejarah dan budaya masyarakatnya untuk kemajuan Sumbar di masa kini dan sekaligus meletakkan dasar-dasar baru untuk ke­jayaan Sumbar di masa depan.

Itulah niat ikhlas saya berupaya ikut turun tangan secara lang­sung mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah Provinsi Suma­tera Barat tahun ini.

***

Saya sungguh bersyukur niat tulus saya ini ternyata mendapat sambutan dan dukungan luar biasa dari masyarakat. Bukan hanya di kabupaten/kota yang sudah menjadi basis konstituen saya selama  Pemilu Legislatif 2014. Tetapi menyeluruh di 19 kabupaten/kota.

Keinginan untuk mengabdikan diri untuk Sumbar telah menginspirasi semua kalangan, tua-muda; perempuan, laki-laki, dari berbagai latar balakang social-ekonomi dan pendidikan. Ribuan relawan telah bergerak bersama-sama menyuarakan perubahan di setiap kabupaten, kota, kecamatan, nagari dan jorong di Sumbar.

Dukungan rakyat juga telah ditunjukkan dari hasil survei elekta­bilitas terakhir di awal Juli 2015. Secara electoral dan perhi­tungan rasional/politik, saya telah mendapat dukungan rakyat Sumbar dan memiliki peluang besar memenangkan kompetisi ini.

***

Namun sebuah idealisme tidak bisa berdiri sendiri tetapi juga harus menghadapi realitas politik yang ada. Dalam menghadapi realitas ini saya telah mencoba menarik garis resultante seopti­mal mungkin. Setelah itu saya lakukan, saya merasa kecintaan saya kepada Sumbar jauh lebih besar dibanding kesempatan saya turun tangan langsung.

Politik selalu meniscayakan keseimbangan antara kesiapan pribadi, keluarga dan lingkungan politik kelompok-kelompok kepentingan. Terkadang, kondisi-kondisi tersebut di luar kontrol saya sebagai individu.

Ketika konstelasi politik terakhir semakin kompleks dan ternyata belum sejalan dengan keinginan pribadi, pada akhirnya kita memang harus bertanya pada diri kita sendiri: “Apa langkah terbaik yang harus kita lakukan untuk kepentingan masyarakat? Bukan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan kelompok, tapi untuk kepentingan yang lebih besar.

Mengingat kondisi tersebut, untuk menjaga konsistensi dan morali­tas politik serta menimbang nasihat-nasihat dari berbagai pihak, dengan berat hati saya memutuskan tidak melanjutkan pencalonan. 

Keputusan ini saya ambil untuk mendahulukan kecintaan saya kepada Sumbar ketimbang keinginan pribadi memenangkan Pemilihan Guber­nur. Pengabdian untuk turut serta membangun Sumatera Barat tidak selamanya harus menjadi seorang Gubernur.

Saya mohon maaf, keputusan saya ini mungkin membuat sedih semua pihak yang selama ini sudah mempercayakan pilihan pada saya. Tapi saya percaya pada saatnya nanti akan memahami bahwa ini adalah pilihan terbaik untuk kita semua.

***

Saya akan terus bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan, kemajuan dan kejayaan Sumbar seperti yang sudah saya lakukan selama ini melalui posisi saya sebagai Anggota DPR RI. Saya siap  bekerja sama dan membantu siapapun nanti yang dipercaya masyara­kat memimpin Sumbar lima tahun ke depan.

Saya meminta semua pendukung saya terus melanjutkan kerja memban­gun Sumbar menjadi lebih makmur dan berjaya. Insya Allah, dengan sabar, ikhlas dan kerjakeras kita akan memperoleh Sumatra Barat yang sejahtera. Amin.

Jakarta, 29 Juli 2015


Ir. H. Mulyadi



SUMBER

Tidak ada komentar: