Jumat, Februari 3

“Bapak Yth di Negeri Hebat Yang Terkenal Beradab”


Di negeri Hebat yang terkenal Beradab…
romantika hidup Orang-orang Yang Terhormat, 

adalah; serentet kisah yang tak kan pernah tamat….
Silih berganti ragam cerita saling mencuat…

Hanya dalam sesaat….
tiba-tiba ada cerita tentang Orang Hebat Pemegang Amanat yang gemar mengkhianati rakyat…
tiba-tiba ada cerita tentang Orang Terhormat yang jalan pikirannya setengah bejat……
saling sikat….
saling embat…
saling sunat….
mereka yakini sebagai tradisi berkarat yang sudah dimaklumi saja oleh rakyat….
Orang hebat Yth-pun merasa sah-sah saja menyulap gedung Wakil Wakil Rakyat sebagai pentas adu hujat….

Memang sih…
sepertinya mereka tengah berdebat….
begitu ketat mengadu isi jidat…
Katanya pula ; …atas nama rakyat !!
tapi sesungguhnya ,di mata rakyat ; …..inilah tontonan tak sehat!
Sebuah Mata Pelajaran Adab yang hanya pantas diberi nilai Empat…

Di negeri Hebat yang Terkenal Beradab….
Hiruk pikuk dan kecamuk dunia Hukum dan Politik menjadi barang dagangan yang menggiurkan…
kekisruhan yang dilakonkan Bapak-bapak YTH ternyata menjadi komoditi yang sungguh nikmat …dan betapa lezat…..
mmmh….persis seperti donat rasa coklat….

Padahal,…..belum reda rasanya ngilu hati rakyat mendengar kisah tentang Wakil Rakyat Yth, yang ternyata mengaku sebagai makhluk sejenis ; Bangsat…
Belum hilang di ruang mata rakyat pemandangan gawat saat Bapak-bapak Yth saling menunding saling menghujat dalam Sinetron Kolosal berjudul Pansus Hebat yang episodenya entah kapan akan tamat….

Dan tTiba-tiba….kini terbetik pula cerita….
konon kabarnya, dalam waktu dekat…gaji Bapak-bapakYth akan dibuat berlipat setingkat… konon pula; agar Bapak-bapak Yth tak lagi gemar main sikat….main babat..main sunat…main embat duit rakyat…..

aaakhh….sungguh sebuah dalih yang sangat jauh dari akal sehat, kalaulah tak boleh dibilang sebagai sebuah alasan yang sesat…


Apa iyaaa…kalau gaji Bapak Yth meningkat..lantas Bapak Yth akan stop main sikat…?
Apa iyaa….kalau gaji Bapak Yth dibuat berlipat..lantas hobi main embat, main sunatnya langsung lenyap….?
Kemaren-kemaren alasannya juga begitu kaaan, Bapak…?
Katanya…demi menekan angka korupsiii…?
Katanya demi mengurangi kebocoran uang negaraaaa…?
Apa iyaaa…?
Ingat Bapak Yth. ….!! ;rakyat tak sobodoh yang Bapak kira…

Begitulah….
Di Negeri Hebat yang Terkenal Beradab…..
Bapak Yth justru MERASA NIKMAT ketika rakyat sesungguhnya MERASA TERSAYAT....


oleh Erison J Kambari

Tidak ada komentar: