Senin, Februari 9

Karena Badut, Wali Kota Bukittinggi Minta Maaf


Pos Metro Padang - Keberadaan badut di Jam Gadang kembali berikan citra buruk pada Bukittinggi. Sudah banyak pengunjung yang merasa kecewa dan adanya unsur pemalakan dari Badut. Terakhir yaitu dialami rombongan wartawan dan Pemkab Temanggung Jawa Tengah.

Seperti yang tersebar di media online, kejadian yang tak menyenangkan bersama badut dialami rombongan wartawan dari Kabupaten Temanggung, Jawa tengah, ketika berwisata di jam Gadang, pada Sabtu (7/2) pekan kemarin. Sebagian mereka dipaksa berfoto dan minta uang lagi. Saking kecewanya, wartawan tersebut mengapungkannya di media online yang ditayangkan pada hari Sabtu 7 Februari itu juga.

Dengan adanya informasi tersebut, Wali Kota Bukittinggi, Ismet Amzis mulai gerah dengan kejadian tersebut. Sesungguhnya para badut yang mangkal di taman Jam Gadang Bukittinggi sama sekali tidak pernah difasilitasi oleh Pemko Bukittinggi dan kehadiran mereka di obyek wisata tersebut adalah illegal. Untuk ke depan Pemko Bukittinggi akan melarang aktivitas badut yang mulai mengganggu pengunjung itu.

Atas nama Pemko Bukittinggi, Ismet Amzis menyampaikan maaf atas ketidaknyamanan rombongan wartawan dari Kabupaten Temanggung ketika berwisata di Taman Jam gadang. Para jajaran pers dari berbagai media dari kabupaten yang dipimpin Mulyadi Bambang Sukarno itu, sedikit terganggu atas kelakuan para badut, terutama saat berfoto.

”Kita minta maaf atas semua hal-hal yang kurang menyenangkan itu. Kamisangat kaget atas informasi yang disampaikan berbagai pihak melalui SMS berkaitan ulah para badut di jam gadang yang benar-benar membuat kecewa wartawan bersama rombongan Pemkab Temanggung,” kata Wali Kota H Ismet Amzis dalam keterangan, Minggu (8/2) kemarin.

Sesuai degan pemberitaan yang sudah menyebar, saat ingin mengabadikan kenangan di jam gadang dengan berfoto ria, tiba-tiba badut datang dan bahkan ada indikasi memaksa untuk ikut pula berfoto. Tidak sekedar ikut foto, badut juga maksa minta uang. Jika tidak mau, badut-badut itupun terkesan memaksakan kehendak dengan mengeluarkan kata-kata kasar. Beberapa wartawan itupun kesal dan mengungkapkan kekesalan itu di media, salah satunya media online Jakarta edisi 7 Februari 2015 di bawah judul “Hati-hati foto di Jam Gadang Bukittinggi, Banyak Badut Memaksa Minta Uang”.

Adanya kejadian itu, wali kota langsung memerintahkan Kasatpol PP untuk menertibkan para badut tersebut. ”Ini tak bisa dibiarkan karena sudah mengganggu kenyamanan pengunjung,” tegas Ismet.
Secara terpisah, Kakan Satpol PP, Drs Syafnir membenarkan pihaknya dapat perintah langsung dari Walikota untuk melarang segala aktivitas badut di taman jam gadang. “Kita segera memanggil koordinator para badut itu untuk menindaklanjuti perintah larangan terhadap badut. Memang sudah banyak pengaduan masyarakat dan pengunjung berkaitan ulah para badut,” ungkap Syafnir, sembari menyebutkan akan memanggil koordinator badut. (wan)

SUMBER 

Tidak ada komentar: