Kelezatan rendang dan nasi goreng berhasil mengalahkan popularitas pasta yang disebut-sebut sebagai makanan terfavorit mancanegara menurut survei lembaga nirlaba, Oxfam International.
Menurut pakar kuliner, Hiang Marahimin, kunci kelezatan rendang tidak lain dan tidak bukan adalah teknik memasaknya yang unik dan berbeda. Tidak semua orang mampu memasaknya dengan benar.
"Kunci kelezatan rendang itu terletak dari cara memasaknya yang lama. Tapi, tidak semua orang bisa memasaknya dengan benar. Rendang bisa menjadi lezat itu ternyata berasal dari pemilihan bahan-bahannya dan timing yang tepat untuk memasukkan dagingnya," ujar Hiang saat dihubungi VIVAnews.
Kalau tidak tepat, ia mengungkapkan, rendang malah bisa berubah jadi empal. Memang, waktu memasak yang lama tak jarang membuat daging menjadi hancur. Karena itu, daging harus dimasukkan ke dalam bumbu santan yang sudah mendidih, bukannya sedari awal memasak.
Memilih daging rendang pun tak bisa sembarangan. Supaya bisa empuk dan badaso (bahasa padang: enak), daging yang harus dimasak selama 8 jam itu harus dipilih yang bagus dan tidak terlalu empuk sehingga tidak hancur saat diolah. Yang paling cocok adalah daging sapi bagian sengkel.
Lamanya waktu pengolahan juga membuat bumbu meresap dengan sempurna. Uniknya, jika dibiarkan, rendang dapat bertahan hingga beberapa minggu dan cita rasanya pun tidak berkurang. Justru semakin lama disimpan, rendang akan terasa lebih lezat.
"Jika dibiarkan bumbunya semakin meresap dan menyatu. Itu yang membuat rendang semakin lezat," kata Hiang.
Tak hanya itu, kelangkaan bahan-bahan dasarnya di luar negeri pun menjadikan ciri khas kelezatan rendang Indonesia tak dapat ditiru. "Di luar itu, hanya ada santan instan, sedangkan rendang yang benar itu menggunakan kelapa yang sangat tua, jadi lebih gurih," ujarnya.
Menurutnya, rasa gurih yang khas dari masakan asal Sumatera Barat ini menjadi hal yang paling dipuja-puja masyarakat internasional. Rasa gurih itu tentu di dapat dari santan, rempah-rempah yang digunakan, dan juga teknik memasak yang rumit.
Pemilihan kelapa yang sangat tua untuk dijadikan santan pun bukan tanpa sebab. "Kelapa yang tua memiliki lebih banyak lemak. Itulah yang menjadikan rendang super enak, dan banyak yang menyukainya," kata Hiang.
Pakar kuliner yang juga memiliki bisnis rendang ini pun mengaku bahwa rendang yang dijualnya sudah menyebar ke benua Eropa. Bahkan, dalam berbagai festival kuliner internasional, masyarakat Eropa sering mencari rendang untuk dicicipi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar