Minggu, September 14
Jembatan Kelok 9 di Sumatera Barat
Kelok 9 yang begitu fenomenal. Kenapa dibilang fenomenal? Karena konstruksi ini baru diresmikan belum lama pada tahun 2013. Apalagi pembangunan jembatannya pun memakan waktu yang cukup panjang, mungkin karena menyedot dana yang sangat besar dari APBN.
Setelah selesai ternyata jembatan ini menjadi salah satu ikon megakonstruksi Sumatera Barat dan kebanggaan pariwisata Indonesia. Kenapa sih menjadi destinasi wisata? Karena letak Jembatan Kelok 9 ini berada di kawasan lembah yang sangat indah. Ada satu spot di mana kita bisa berhenti dan menikmati keindahan alam dan konstruksi secara bersamaan.
Jembatan Kelok 9 merupakan jembatan yang dibangun dan menghubungkan antar-lembah ini terletak di kawasan hutan suaka alam dengan panjang total jembatan 943 meter dan jalan penghubungnya sepanjang 2.089 meter. Dinamai Kelok Sembilan karena jalanan di daerah itu memiliki 9 belokan atau kelokan. Ruas jalannya sendiri tampak zig-zag menuruni lereng bukit di mana telah dibangun sejak zaman Hindia Belanda (1908-1914).
Jembatan Kelok 9 dibangun karena sebelumnya kondisi jalan di tempat tersebut sempit berkelok-kelok sehingga kendaraan besar harus berhenti dan bergantian melaluinya. Dengan hadirnya jembatan ini membuat jalur transportasi antar-daerah bahkan antar-provinsi semakin lancar.
Hal yang membanggakan, jembatan yang indah dan memesona ini merupakan karya anak bangsa dengan menggunakan konsep green construction serta memanfaatkan produksi dalam negeri. Jembatan Kelok 9 dibangun 2011 dan selesai pada 2013. Ketika diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jembatan ini dikatakan sebagai ikon konstruksi nasional yang monumental.
Kelok 9 atau Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menuju Provinsi Riau. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dan merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.
Di sekitar Jalan Kelok 9 saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan ini membentang meliuk-liuk menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak balik bukit.
Ketika difoto dari atas terlihat jelas konstruksi jembatan dan begitu ruwetnya kelok-kelok yang ada di jembatan ini. Tak heran kalau memakan biaya yang terlalu besar dan lama. Jembatan ini juga penghubung antara Sumatera Barat dan Provinsi Riau, yang kerap macet parah kalau weekend dan lebaran tiba. Oleh karena itu dibuatlah jembatan ini, yang bisa mengurai kemacetan parah. Semoga dengan adanya jembatan ini, pariwisata Riau dan Sumatera Barat semakin maju dan bisa meningkatkan perekonomian dua provinsi di Sumatera ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar