Ternyata untuk mencapai kemenangan yang hakiki adalah saat dimana
sapa dan maafmu yang penuh keikhlasan mengiringi proses introspeksi
demi menggapai fitrah yang sarat keberkahan.
Uwur-uwur kodok segoro, bandeng lan nener disaut doro.
Dowo umur dino riyoyo, yen aku tumindak ngawur lan ngomong goroh, yo sing nedho nrimo.
Sepurone yo cak!
Izinkan saya kembali ke fitrah sebagai manusia.
Mohon maaf lahir & batin atas segala kelemahan & kelengahan.
Ya Allah, bulan hikmahMu telah pergi.
Temukanlah aku kembali dengan RamadhanMu sampai tahun depan.
Ya Rabbi, berikan kemenangan kepadaku di hari fitri ini.
Bila kata jadi luka, bila ulah jadi lara, di hari yang fitri ini
izinkan saya memohon maaf dari hati yang paling dalam.
Andai tangan tak sempat berjabat, setidaknya seuntai kata masih dapat
terungkap. Mohon maaf atas segala khilaf. Selamat Idul Fitri 1429 H, mohon maaf lahir dan batin.
Jembare ati agawe seneng, dahar ketupat duduh santen. Idul Fitri
sampun dateng, kulo sakeluworgo nyuwun pangapunten. Slamat Lebaran 1429 H.
Marhaban ya Ramadhan.
Ngaturaken sugeng riyadi 1429 H. Minal Aidin Wal Faizin, nyuwun
pangapunten sedoyo kalepatan dalem, lahir batos. Mugi kito sedoyo
tansah pinaringan rahmatipun gusti ingkang moho kuwaos. Matur nuwun kepareng dalem nyuwun pamit.
Nyuwun gung ing samudra pangaksami mugi lebur dening pangastuti sadoyo
kalepatan kawulo. Sugeng riyadi.
Mangan kupat ngagem santen. Menawi lepat nyuwun pangapunten.
Berkat kesadaran dan kesabaran, sampailah kita pada Hari Kemenangan.
Berkat ketulusan dan keikhlasan, kita saling bermaafan. Happy Iedul
Fitri 1429 H. Bila ada langkah membekas lara, ada kata merangkai dusta,
ada sikap menoreh luka, di hari fitri ini tulus hati memohon maaf.
Walau jemari tak kuasa berjabat, setidaknya kata maaf masih dapat terungkap. Dengan tulus kami mohon maaf lahir batin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar