Rabu, Februari 11

Badut di Jam Gadang Tak Lagi Diizinkan Beroperasi

KBRN, Bukittinggi : Menindak lanjuti adanya laporan dari masyarakat yang merasa resah akibat ulah badut yang sering memaksa berfoto di kawasan Jam Gadang, Satuan Polisi Pamong Praja, Selasa (10/2/2015) menggelar penertiban, dan tiga orang operator beserta 18 kostum badut berhasil diamankan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kepala Kantor Satpol PP Bukittinggi Syafnir mengatakan, sebelumnya penertiban badut yang tidak memiliki izin resmi itu sudah sering dilakukan, namun demikian mereka tidak pernah jera, mereka juga pernah berunjuk rasa ke DPRD agar mendapatkan izin beraktivitas dikawasan Jam Gadang, dan izin itu tidak juga mereka dapatkan, sehingga kondisi dilapangan saat petugas tidak berada dilokasi, mereka masih beraktivitas.

Syafnir menyayangkan, tidak ada laporan langsung atau secara resmi dari masyarakat yang masuk ke kantor, sehingga dapat langsung ditindak, dan pihak Satpol PP hanya menerima laporan dari luar semata, namun itu tidak menjadi alasan bagi petugas untuk melakukan penindakan.

“Dengan adanya pemberitaan dan tindak lanjut dari rapat bersama Pemerintah Kota, hari ini dilakukan penindakan secara tegas, dengan target mereka tidak lagi menggelar aktivitas di kawasan Jam Gadang, karena keberadaan mereka tidak terkoordinir secara jelas atau tidak ada izin resmi, sehingga menimbulkan gangguan ketentraman dan ketertiban umum,” tukasnya.

Menurut Syafnir, dari pengakuan operator yang diamankan kostum badut itu disimpan dilantai dua pusat pertokoan pasar atas, setelah selesai beraktivitas mereka menyembunyikannya disana, setiap hari seperti itu rutinitas yang mereka jalankan, dan banyak diantara badut itu merupakan siswa sekolah yang sengaja bolos dan dimanfaatkan para operator untuk mencari uang.

“Operator badut yang tertangkap telah diamankan berikut barang bukti, mereka telah didata dan dilakukan pembinaan, walaupun tidak ada peraturan daerah resmi yang mengatur perizinan badut beraktivitas di kawasan Jam Gadang, namun sebagai aparat penegak peraturan daerah sudah menjadi tanggungjawab Satpol PP untuk melakukan penertiban,” terangnya.

Syafnir menambahkan, agar kawasan Jam Gadang bebas dari aktivitas badut, setiap hari petugas akan ditempatkan untuk melakukan pengawasan, dan apabila masih ditemukan akan dilakukan penindakan secara tegas.

“Seluruh koordinator badut juga telah diberitahukan agar mereka tidak lagi melakukan aktivitas di kawasan Jam Gadang, dan diharapkan mereka memahami aturan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Bukittinggi ini,” tukasnya (Yudi Prama Agustino)
SUMBER 

ARTIKEL SEBELUMNYA..
- Badut Bikin Malu, Walikota Minta Maaf


Senin, Februari 9

Karena Badut, Wali Kota Bukittinggi Minta Maaf


Pos Metro Padang - Keberadaan badut di Jam Gadang kembali berikan citra buruk pada Bukittinggi. Sudah banyak pengunjung yang merasa kecewa dan adanya unsur pemalakan dari Badut. Terakhir yaitu dialami rombongan wartawan dan Pemkab Temanggung Jawa Tengah.

Seperti yang tersebar di media online, kejadian yang tak menyenangkan bersama badut dialami rombongan wartawan dari Kabupaten Temanggung, Jawa tengah, ketika berwisata di jam Gadang, pada Sabtu (7/2) pekan kemarin. Sebagian mereka dipaksa berfoto dan minta uang lagi. Saking kecewanya, wartawan tersebut mengapungkannya di media online yang ditayangkan pada hari Sabtu 7 Februari itu juga.

Dengan adanya informasi tersebut, Wali Kota Bukittinggi, Ismet Amzis mulai gerah dengan kejadian tersebut. Sesungguhnya para badut yang mangkal di taman Jam Gadang Bukittinggi sama sekali tidak pernah difasilitasi oleh Pemko Bukittinggi dan kehadiran mereka di obyek wisata tersebut adalah illegal. Untuk ke depan Pemko Bukittinggi akan melarang aktivitas badut yang mulai mengganggu pengunjung itu.

Atas nama Pemko Bukittinggi, Ismet Amzis menyampaikan maaf atas ketidaknyamanan rombongan wartawan dari Kabupaten Temanggung ketika berwisata di Taman Jam gadang. Para jajaran pers dari berbagai media dari kabupaten yang dipimpin Mulyadi Bambang Sukarno itu, sedikit terganggu atas kelakuan para badut, terutama saat berfoto.

”Kita minta maaf atas semua hal-hal yang kurang menyenangkan itu. Kamisangat kaget atas informasi yang disampaikan berbagai pihak melalui SMS berkaitan ulah para badut di jam gadang yang benar-benar membuat kecewa wartawan bersama rombongan Pemkab Temanggung,” kata Wali Kota H Ismet Amzis dalam keterangan, Minggu (8/2) kemarin.

Sesuai degan pemberitaan yang sudah menyebar, saat ingin mengabadikan kenangan di jam gadang dengan berfoto ria, tiba-tiba badut datang dan bahkan ada indikasi memaksa untuk ikut pula berfoto. Tidak sekedar ikut foto, badut juga maksa minta uang. Jika tidak mau, badut-badut itupun terkesan memaksakan kehendak dengan mengeluarkan kata-kata kasar. Beberapa wartawan itupun kesal dan mengungkapkan kekesalan itu di media, salah satunya media online Jakarta edisi 7 Februari 2015 di bawah judul “Hati-hati foto di Jam Gadang Bukittinggi, Banyak Badut Memaksa Minta Uang”.

Adanya kejadian itu, wali kota langsung memerintahkan Kasatpol PP untuk menertibkan para badut tersebut. ”Ini tak bisa dibiarkan karena sudah mengganggu kenyamanan pengunjung,” tegas Ismet.
Secara terpisah, Kakan Satpol PP, Drs Syafnir membenarkan pihaknya dapat perintah langsung dari Walikota untuk melarang segala aktivitas badut di taman jam gadang. “Kita segera memanggil koordinator para badut itu untuk menindaklanjuti perintah larangan terhadap badut. Memang sudah banyak pengaduan masyarakat dan pengunjung berkaitan ulah para badut,” ungkap Syafnir, sembari menyebutkan akan memanggil koordinator badut. (wan)

SUMBER 

Badut Bikin Malu, Wali Kota Minta Maaf


Pos Metro Padang - Keberadaan badut di Jam Gadang kembali berikan citra buruk pada Bukittinggi. Sudah banyak pengunjung yang merasa kecewa dan adanya unsur pemalakan dari Badut. Terakhir yaitu dialami rombongan wartawan dan Pemkab Temanggung Jawa Tengah.

Seperti yang tersebar di media online, kejadian yang tak menyenangkan bersama badut dialami rombongan wartawan dari Kabupaten Temanggung, Jawa tengah, ketika berwisata di jam Gadang, pada Sabtu (7/2) pekan kemarin. Sebagian mereka dipaksa berfoto dan minta uang lagi. Saking kecewanya, wartawan tersebut mengapungkannya di media online yang ditayangkan pada hari Sabtu 7 Februari itu juga.

Dengan adanya informasi tersebut, Wali Kota Bukittinggi, Ismet Amzis mulai gerah dengan kejadian tersebut. Sesungguhnya para badut yang mangkal di taman Jam Gadang Bukittinggi sama sekali tidak pernah difasilitasi oleh Pemko Bukittinggi dan kehadiran mereka di obyek wisata tersebut adalah illegal. Untuk ke depan Pemko Bukittinggi akan melarang aktivitas badut yang mulai mengganggu pengunjung itu.

Atas nama Pemko Bukittinggi, Ismet Amzis menyampaikan maaf atas ketidaknyamanan rombongan wartawan dari Kabupaten Temanggung ketika berwisata di Taman Jam gadang. Para jajaran pers dari berbagai media dari kabupaten yang dipimpin Mulyadi Bambang Sukarno itu, sedikit terganggu atas kelakuan para badut, terutama saat berfoto.

”Kita minta maaf atas semua hal-hal yang kurang menyenangkan itu. Kamisangat kaget atas informasi yang disampaikan berbagai pihak melalui SMS berkaitan ulah para badut di jam gadang yang benar-benar membuat kecewa wartawan bersama rombongan Pemkab Temanggung,” kata Wali Kota H Ismet Amzis dalam keterangan, Minggu (8/2) kemarin.

Sesuai degan pemberitaan yang sudah menyebar, saat ingin mengabadikan kenangan di jam gadang dengan berfoto ria, tiba-tiba badut datang dan bahkan ada indikasi memaksa untuk ikut pula berfoto. Tidak sekedar ikut foto, badut juga maksa minta uang. Jika tidak mau, badut-badut itupun terkesan memaksakan kehendak dengan mengeluarkan kata-kata kasar. Beberapa wartawan itupun kesal dan mengungkapkan kekesalan itu di media, salah satunya media online Jakarta edisi 7 Februari 2015 di bawah judul “Hati-hati foto di Jam Gadang Bukittinggi, Banyak Badut Memaksa Minta Uang”.

Adanya kejadian itu, wali kota langsung memerintahkan Kasatpol PP untuk menertibkan para badut tersebut. ”Ini tak bisa dibiarkan karena sudah mengganggu kenyamanan pengunjung,” tegas Ismet.
Secara terpisah, Kakan Satpol PP, Drs Syafnir membenarkan pihaknya dapat perintah langsung dari Walikota untuk melarang segala aktivitas badut di taman jam gadang. “Kita segera memanggil koordinator para badut itu untuk menindaklanjuti perintah larangan terhadap badut. Memang sudah banyak pengaduan masyarakat dan pengunjung berkaitan ulah para badut,” ungkap Syafnir, sembari menyebutkan akan memanggil koordinator badut. (wan)

SUMBER